Salin Artikel

Murid SMP Tewas Tersetrum Pagar Rumah di Depan Sekolahnya...

Kapolsek Cilincing Kompol Sarwono mengatakan, aliran listrik itu diduga berasal dari lampu penerangan yang dililitkan ke pagar rumah tersebut.

"Lampu penerangan itu diambil dari tiang listrik, lampu itu menempel di pagar. Nah diduga sementara dari aliran kabel itulah ada setrum," kata Sarwono kepada wartawan.

Tiang lampu itu dipasang menempel ke pagar rumah dengan cara dililitkan menggunakan kawat. Adapun dasar tiang itu ditempatkan di atas tembok yang berada di bagian bawah pagar.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, polisi akan menggandeng PLN untuk memastikan sumber aliran listrik tersebut.

"Karena pihak PLN dalam hal ini yang mengetahui aliran aliran listrik jadi setelah dirunut kita telusuri mudah-mudahan akan ketahuan itu sumber sumbernya dari siapa," ujar Budhi.

Sementara itu, Ketua RT setempat Hasyim Iskandar mengatakan, tiang itu sudah berdiri selama lima tahun ke belakang dan baru kali ini memakan korban.

Dua orang luka

Peristiwa itu juga mengakibatkan dua orang luka yaitu Heru dan Cheffi. Heru merupakan teman sekolah Rafly dan Cheffi merupakan guru di tempat Rafly dan Heru bersekolah.

Hasyim mengatakan, Heru dan Cheffi ikut menjadi korban setelah berupaya menolong Rafly yang tiba-tiba tersetrum dan tak sadarkan diri.

"Yang pertama (tersetrum) itu saudara Rafly. Lalu dibantu saudara Heru, bapak gurunya Pak Cheffi langsung menolong juga. Akhirnya infonya jatuh semua ke got, langsung diangkat ke jalan," kata Hasyim.

Cheffi mengatakan, dirinya tak mengingat apa yang terjadi setelah ia berusaha menggotong tubuh Heru dan Rafly. Saat itu, ia pun tak tahu bahwa dua anak didiknya itu tersetrum.

"Saya enggak tahu kalau itu kesetrum, mungkin itu kena kejang-kejang atau apa saya enggak tahu karena niat saya memang untuk menolong," ujar Cheffi.

Selasa siang kemarin, Cheffi dan Heru sudah dipulangkan setelah mendapat tindakan medis di RSUD Cilincing. Adapun jenazah Rafly telah dimakamkan di TPU Semper pada sore harinya.

Ditemui usai pemakaman anaknya, orangtua Rafly, Jaenal, mengaku ikhlas dan tak ingin membawa peristiwa tersebut ke ranah hukum.

"Saya enggak usah (menempuh jalur hukum). Saya sudah ikhlaskan," kata Jaenal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/06/07192571/murid-smp-tewas-tersetrum-pagar-rumah-di-depan-sekolahnya

Terkini Lainnya

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Megapolitan
Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke