Salin Artikel

Direlokasi ke Gang Sempit, Pedagang Pasar Blok A Mengaku Sepi Pembeli

Para pedagang direlokasi pasca-terbakarnya pasar penampungan Blok A tersebut beberapa waktu lalu.

Dari pantauan Kompas.com, para pedagang menempati gang kecil yang berada di belakang pasar Blok A yang sedang dibangun.

Di kanan dan kiri jalan dalam gang dipenuhi para pedagang di antaranya penjual daging, sayur, perabotan rumah tangga hingga buah buahan.

Mereka berjualan dalam gang sepanjang kurang lebih 90 meter.

Salah satu pedagang sayur bernama Asih mengaku tidak mendapatkan keuntungan banyak selama berjualan di lokasi tersebut.

Keuntunganya tidak sebanyak saat berjalan di pasar Blok A pada saat sebelum dibongkar.

"Untungnya sedikit mas. Jauh banget untung dibanding dulu saya jualan di blok A," kata Asih kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2019).

Tidak hanya itu, lima kios miliknya juga hangus dalam insiden kebakaran pasar penampungan Blok A. Hal tersebut semakin menambah kerugian perekenomian wanita paruh baya tersebut.

Dia tidak berharap banyak untuk penggantian kerugian akibat lima kios yang terbakar. Dia hanya berharap pemerintah mau menyelesaikan pembangungan pasar Blok A secepatnya.

"Mudah-mudahan juga cepat selesai, Mas. Biar bisa laris seperti dulu lagi," katanya.

Hal senada juga diungkapkan penjualan daging, Aan Basri. Kepada Kompas.com, dia mengaku sudah berjualan semenjak hari pertama setelah terbakarnya pasar penampungan Blok A.

"Sudah dari hari pertama saya di sini mas. Keuntungan semalam dagang di sini masih nol," cetusnya.

Suasana di lokasi ini memang sepi. Bahkan menurut dia tidak jauh berbeda dengan kondisi pasar penampungan Blok A yang telah terbakar.

"Sama saja di sana (pasar penampungan Blok A) sudah sepi juga. Enggak jauh berbeda sama di sini," katanya.

Sama seperti Asih, pria yang lahan tempat berjualan dagingnya terbakar itu hanya mau pemerintah berusaha mempercepat pembangunan pasar Blok A.

"Karena kalau dagang di Blok A Insya Allah keuntungan jauh mas daripada di tempat penampungan," terangnya.

Perlu diketahui, pasar Blok A saat ini tengah di bangun ulang setelah sebelumnya digusur karena ada pembangunan stasiun MRT di kawasan tersebut.

Karena hal itu, pedagang dipindahkan ke pasar penampungan yang jarak tidak jauh dari lokasi semual. Namun pada Rabu, (6/3/2019) lalu, pasar penampungan terbakar diduga karena arus pendek listrik.

Hingga saat ini mereka masih berjualan di belakang pasar Blok A yang tengah dibangun sambil menunggu pemerintah memberikan tempat relokasi yang baru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/14/13464021/direlokasi-ke-gang-sempit-pedagang-pasar-blok-a-mengaku-sepi-pembeli

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke