Jarwo, seorang warga yang tinggal tak jauh dari tanggul, mengatakan, ada tiga lubang berdiameter sekitar 10 sentimeter pada tanggul yang menyebabkan air Kali Laya meluber ke permukiman warga.
"Pukul 17.00 WIB awalnya rembesan kecil begitu. Pas saya lihat masih semata kaki saya, terus sekitar 10 menitan air langsung gede (tinggi)," kata Jarwo saat ditemui di lokasi, Selasa (3/4/2019).
Setelah air semakin besar meluap, seluruh warga yang terendam lantas keluar dari rumah membawa anaknya masing-masing.
"Langsung pada nyelamatin diri bawa anaknya yang masih pada kecil langsung digendong pergi," ucap Jarwo.
Tidak ada lagi yang sempat menyelamatkan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah mereka saat itu.
Agus, warga Jalan Haji Ican lainnya, mengatakan, empat sepeda motor yang diparkir di dalam rumah warga ikut terendam banjir.
Warga sempat mengevakuasi empat motor yang terendam banjir.
"Rusak motornya tadi kami angkat motornya ramai-ramai butuhkan waktu satu jam," ucap dia.
Sementara itu, barang-barang yang lain di dalam rumah rusak terendam banjir.
"Ini aja DVD pada sudah rusak pas kami ambilin," kata dia.
Agus berharap, bocornya tanggul Kali Laya tidak terjadi lagi ke depannya.
Petugas bekerja sama menutup lubang untuk menahan air yang bocor dari lubang dasar kali.
Sedikit demi sedikit pada pukul 22.00, air banjir mulai surut meski masih ada air rembesan dari lubang tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/03/23573491/cerita-warga-bahu-membahu-saat-banjir-akibat-jebolnya-kali-laya-datang