Pusat perbelanjaan yang tadinya sepi karena terdampak pembangunan MRT Jakarta, kini ramai lagi setelah MRT beroperasi.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sebelum MRT rampung, Blok M mengalami masa "mati suri".
Hal ini terjadi sekitar tahun 2017. Saat itu, kondisi Blok M sepi dan gerai-gerai makanan tak banyak yang buka.
General Manager Plaza Blok M Laurentia Lanny Dharmawan mengatakan, hal ini ditengarai pembangunan infrastruktur yang dinilai berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung setiap harinya.
"Bukan soal e-commerce, tetapi soal traffic," tutur Lanny kepada Kompas.com, Senin (18/9/2017).
Menurut Lanny, Blok M Plaza menjadi salah kawasan yang terdampak pembangunan MRT.
Jika ada dua akses masuk ke kawasan Blok M yang berasal dari Jalan Panglima Polim Raya, selama pembangunan MRT hanya tersisa satu yaitu yang berasal dari arah Mabes Polri.
Kondisi itu diperparah dengan keberadaan tiang-tiang pancang yang membuat akses ke Plaza Blok M menjadi sempit dan gelap.
"Jalurnya juga diapit seng dan mereka (pengunjung) rata-rata bilang 'gue males ke Blok M, takut ketiban seng'," ujarnya.
Kembali menggeliat
Kondisi berbeda terjadi setelah MRT Jakarta rampung dan beroperasi.
Saat Kompas.com mengunjungi Blok M Plaza pada Sabtu (6/4/2019), pengunjung ramai keluar dan masuk melalui Stasiun MRT ke Blok M Plaza.
Pengunjung bervariasi, dari ibu-ibu, anak-anak, pasangan anak muda hingga yang berombongan.
Salah satu pengunjung, Mitha mengatakan, ia datang bersama keluarga ke Blok M naik MRT dari Bundaran HI.
Sebelumnya, jika ingin ke Blok M, Mitha merasa repot dan jauh karena transportasi yang ada tak memadai.
"Naik KRL mutar-ujarnya.
Pengunjung lain, Sofyan menyebut ia bersama istri ke Blok M naik MRT.
Sofyan yang berasal dari Bandung, Jawa Barat tersebut memang sedang menikmati akhir pekan di Jakarta.
"Memang ingin coba MRT, kebetulan lewat Blok M jadi sekalian mampir makan," kata Sofyan.
Pemilik gerai di Blok M Plaza juga telah merasakan adanya lonjakan pengunjung.
Seorang pemilik gerai makanan, Citra mengaku merasakan manfaat adanya MRT.
"Memang sekarang (setelah MRT beroperasi) cukup ramai. Kalau dipersenkan ada mungkin naik 20 persen," ujar Citra.
Ia mengemukakan, pada hari biasa, gerai makanannya banyak dikunjungi karyawan.
"Hari biasa banyak karyawan yang mampir. Kalau ditanya pasti ada yang dari Sarinah terus Dukuh Atas," katanya.
Lokasi favorit makan siang
Penumpang MRT Guido (42) mengaku hampir selalu mengunjungi Blok M pada hari Jumat.
Dari kantornya di kawasan Senayan, Guido biasa ke Blok M naik transjakarta sebelum ada MRT.
"Sekarang pakai MRT. Jauh lebih cepat, makannya bisa santai, bisa nambah juga," ujar Guido.
Guido mengaku baru kembali dari Blok M Square untuk mengisi perut sekaligus berbelanja.
"Di sana, kan, lumayan banyak, ya, kulinernya. Belanja juga harganya lebih murah. Sekarang jadi bisa cepat karena MRT," katanya.
Yedi (30) menyampaikan hal senada.
Dengan MRT, ia bisa lebih santai menghabiskan jam makan siang di Blok M. Aktivitas ini kian sering ia lakukan belakangan ini.
"Dulu jarang ke Blok M Plaza karena kantor saya di Thamrin," kata Yedi.
"Kalau sekarang, kan, tinggal menyeberang ke Bundaran HI, dekat jadinya. Walaupun istirahat makan siang enggak lama, tetapi keburu buat balik ke kantor," ucapnya.
Bagi Yedi, Blok M merupakan kawasan dengan banyak lokasi kuliner dan belanja.
Pengunjung meningkat 150 persen
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan mengatakan, kehadiran MRT berdampak positif pada jumlah pengunjung mal tersebut.
Pakuwon Jati merupakan pengelola Blok M Plaza.
Stefanus bahkan menyebut pengunjung mengalami peningkatan hingga 150 persen.
Selama pembangun MRT, jumlah pengunjung pada hari biasa hanya 8.000 hingga 10.000 orang.
Saat ini pengunjung mal itu 20.000-25.000 orang.
"Kalau dulu hanya di angka 8.000 sampai 10.000. Sekarang di angka 20.000 sampai 25.000," katanya.
Pihaknya menargetkan dalam beberapa bulan ke depan pengunjung bisa mencapai 35.000 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/08/07540921/blok-m-yang-kembali-menggeliat-berkat-mrt