Salin Artikel

Cerita Penemuan Jenazah Perempuan Dalam Karung, Berawal dari Kaki di Tumpukan Sampah

Menurut Fajar, saat itu anak kecil tersebut tengah berkunjung ke sekitar waduk bersama ayahnya. Anak kecil itu memberi tahu Fajar bahwa ada kaki manusia di tumpukan sampah.

"Jadi si anak kecil itu pukul 15.00 WIB tiba-tiba mendatangi saya. Dia bilang kalau ada kaki di tumpukan sampah, saya langsung beranjak dan memintanya menunjukkan di mana letak kaki itu, setelah dicek ternyata benar kaki manusia," cerita Fajar saat ditemui Kompas.com, Kamis (16/5/2019).

Ia pun mengecek ke lokasi yang ditunjukan anak kecil itu. Di sana, Fajar melihat hanya ada satu kaki jenazah yang tampak di permukaan tanah.

Sementara itu, tubuh jenazah itu di dalam karung dan terkubur.

"Setelah memastikan bahwa itu kaki manusia saya langsung melaporkan ke Kantor Polisi Sub Sektor Pluit Timur. Kemudian petugas langsung menuju tempat kejadian dan melakukan identifikasi dan evakuasi," kata dia lagi.

Menurut Fajar, lokasi ditemukannya jenazah itu merupakan tempat pembuangan sampah sementara dan enceng gondok yang ada di Waduk Pluit.

Sebelum diangkut truk, kata dia, sampah-sampah dari Waduk Pluit diletakan di sana.

"Jadi menurut saya, kemungkinan jenazah itu asalnya dari tengah waduk lalu terangkut oleh backhoe bersama sampah dan enceng gondok," ucap Fajar.

Ia juga menduga, jenazah itu tidak dibuang oleh pelaku di titik ditemukannya jenazah.

Sebab, kata dia, lokasi penemuan jenazah tak lepas dari pandangan petugas UPK Badan Air yang berjaga.

Selain itu, setiap sampah sudah dibawa oleh truk, petugas kebersihan akan membersihkan lokasi bekas sampah itu.

"Kalau petugas keamanan alat berat seperti saya kerjanya jam 15.00 WIB sampai 07.00 WIB keesokan harinya. Lalu dilanjutkan oleh petugas kebersihan. Jadi lokasi itu terpantau 24 jam oleh kami semua," ucap dia.

Bau busuk muncul

Fajar juga mengatakan, saat ditemukan pertama kali, tak tercium bau busuk jenazah. Bau busuk baru tercium ketika jenazah dikeluarkan dari karung.

"Kondisinya memang sudah hampir menjadi tengkorak. Wajahnya tidak jelas, matanya sudah enggak ada, hanya gigi saja yang masih terlihat," kata dia.

Fajar sudah bergabung dengan UPK Badan Air dan bertugas di Waduk Pluit sejak tahun 2014.

Selama hampir 5 tahun bertugas, sudah dua kali ia menemukan jenazah di sekitar waduk.

"Dulu tahun 2017 di taman ini ada jenazah laki-laki ditemukan gantung diri. Saya dihubungi petugas kebersihan taman waktu itu, jadi ini merupakan penemuan jenazah kedua selama saya bertugas disini," ujar dia.

Harapan Fajar, petugas kepolisian dapat mengungkap penemuan jenazah itu. Sebab, menurutn dia,  pelaku harus segera ditemukan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kalau memang ada indikasi dibunuh, semoga kepolisian dapat segera mengungkap, Indonesia kan negara hukum, orang memukul saja bisa dipidana, apalagi melakukan pembunuhan," kata Fajar. 

Polisi kini melakukan otopsi terhadap jenazah perempuan dalam karung itu di RSCM Jakarta Pusat.

Pihak kepolisian juga meminta bantuan Inafis Polri untuk melakukan pengecekan data guna mencari tahu identitas korban yang ditemukan dalam karung di Waduk Pluit itu.

"Kami berkoordinasi dengan pihak RSCM untuk proses otopsinya, dan juga dengan Pusinafis Polri untuk mencari tahu identitasnya melalui sidik jari dan retina. Jika korban sudah pernah lakukan perekaman E-KTP identitasnya bisa muncul," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto hari ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/17/06110001/cerita-penemuan-jenazah-perempuan-dalam-karung-berawal-dari-kaki-di

Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke