Salin Artikel

Sylviana Murni, Mantan Pejabat DKI yang Gagal Jadi Wagub dan Lolos Jadi Anggota DPD RI

Saat itu, ia diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Meskipun kalah pada putaran pertama dengan perolehan suara paling bontot di bawah pasangan calon Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga, nama Sylviana sudah mencuri perhatian karena satu-satunya calon wakil gubernur DKI perempuan yang berangkat dari latar belakang birokrat.

Kini, perempuan yang lahir dan besar di Jakarta itu sukses meraih kursi DPD RI sebagai salah satu dari empat senator ibu kota usai meraup 455.182 suara pada Pemilihan Legislatif 2019.

Kiprah istri Gde Sardjana itu di Pemprov DKI Jakarta berawal pada 1985, selang empat tahun setelah ia menyabet gelar None Jakarta.

Saat itu, DKI Jakarta dipimpin Gubernur Soeprapto. Sylviana memulai kariernya sebagai PNS sebagai staf penatar Badan Pembinaan, Pendidikan, dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) DKI selama hingga 1987, lalu menjadi staf Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta sampai 1989.

Selang dua tahun, ia menjabat Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta selama empat tahun hingga 1995, sebelum menjabat Kepala Bagian Kebudayaan Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta pada 1995-1997.

Perempuan yang memperoleh gelar profesor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta ini juga pernah menjadi politisi Partai Golkar.

Ia bahkan pernah duduk di kursi DPRD DKI Jakarta periode 1997-1999.

Sylviana kemudian kembali menjadi birokrat sehubungan peraturan pemerintah yang mewajibkan PNS tidak berkaitan langsung dengan partai politik.

Tanpa perlu waktu lama, jabatan pimpinan lembaga lain kembali menanti perempuan yang saat ini memiliki dua orang putri itu. Dalam rentang 1999-2001, Sylviana menjabat Kepala Biro Bina Sosial DKI Jakarta.

Setelahnya, Sylviana berturut-turut duduk di kursi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta hingga 2004 dan Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta hingga 2008.

Sylviana kemudian terpilih sebagai Wali Kota Jakarta Pusat untuk rentang waktu 2008-2013. Hal ini menorehkan capaian tersendiri bagi Sylviana. Sebab, ia menjadi Wali Kota Jakarta Pusat perempuan pertama sepanjang sejarah.

Kematangannya dalam seluk-beluk birokrasi DKI Jakarta mengantarkannya menjadi Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan DKI Jakarta ketika tampuk kepemimpinan Ibu Kota berpindah ke tangan Joko Widodo.

Jabatan ini membuatnya sempat mencicipi lagi pekerjaan walikota pada 2013, kali ini sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat, menggantikan Burhanuddin yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif pada Pileg 2014.

Sebagai birokrat kawakan, nama Sylviana Murni sempat masuk dalam bursa calon sekretaris daerah, jabatan paling prestisius bagi birokrat di dunia pemerintahan.

Namun, kali ini keberuntungan belum menaunginya.

Posisi Sekretaris Daerah DKI Jakarta jatuh ke tangan Saefullah hingga hari ini. Sylviana sendiri didapuk sebagai Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta.

Petualangan Sylviana dalam birokrasi Ibu Kota tamat usai mengundurkan diri pada September 2016.

Ia mendaftarkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1.

Bukan mustahil, deretan rekam jejak inilah yang pada akhirnya berhasil memboyongnya ke Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Ia bersanding dengan nama-nama tenar lain seperti eks pebisnis yang telah duduk di kursi DPD RI 2014-2019 Fahira Idris, politisi senior Sabam Sirait, dan eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/21/06430261/sylviana-murni-mantan-pejabat-dki-yang-gagal-jadi-wagub-dan-lolos-jadi

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke