Salin Artikel

Pedagang Kopi Starling yang Untung 3 Kali Lipat Saat 22 Mei: Mending Dapat seperti Biasa daripada Ribut Begini...

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang asongan yang wara-wiri di sekitar gedung Bawaslu, Jakarta Pusat selama aksi demonstrasi dan kericuhan tiga hari belakangan boleh dibilang jadi pihak yang paling ketiban pulung. Apalagi pedagang kopi dan minuman keliling atau yang kerap dijuluki "Starling" (Starbucks keliling).

Hidayat (46) adalah salah satunya. Meski ogah merinci jumlah pendapatannya selama tiga hari kemarin, Hidayat mengaku ketumpahan rezeki nomplok.

"Alhamdulillah, Mas. Laris enggak usah ditanya, pas lagi ramai-ramainya kemarin-kemarin sampai tiga kali lipat (pendapatannya) sehari," ujarnya ketika ditemui Kompas.com di depan Gedung Djakarta Theatre, seberang Sarinah dengan sepedanya.

"Pas tanggal berapa ya itu, dua hari lalu kalau enggak salah, ya ampun, Mas, saya dari pagi sampai malam bisa tiga kali ngambil stok ke bos. Pas mau ambil stok lagi, bos bilang sudah habis. Kalau enggak bisa empat-lima kali tuh," kata pria yang tinggal di bilangan Kwitang itu.

Sama halnya dengan Wariman (52). Pedagang asal Sukoharjo ini bak menang lotre justru saat  kericuhan sempat pecah di sekitar Gedung Bawaslu pada 22 Mei lalu.

Ketika massa ricuh mengganas di seperempat malam, Wariman pilih menepi di seberang Halte Sarinah yang berjarak kurang lebih 200 meter di belakang barikade terdepan Brimob yang berhadapan dengan massa.

Di situ, ia menangguk rupiah dalam waktu cepat karena diserbu anggota Brimob yang tengah kebagian jatah istirahat.

Dagangannya ludes dalam rentang waktu tak sampai sejam. Padahal sebelumnya, ia butuh kira-kira tiga jam berkeliling pada siang-sore harinya untuk menjual habis satu stok dagangan.

"Saya enggak khawatir sama sekali, soalnya di belakang Brimob. Percaya saja lah sama mereka (Brimob). Saya kan ada di bawah JPO (jembatan penyeberangan orang) sana. Itu kan di tengah-tengah Brimob yang lagi tempur sama yang lagi jaga (di arah Bundaran HI). Depan Brimob, belakang Brimob. Aman lah pasti," tutur pria dua anak itu.

"Nah, ya alhamdulillah rezeki sudah ada yang ngatur juga. Sebenarnya saya memang kejebak juga di situ kan enggak bisa ke mana-mana lagi. Eh kebetulan saja ya mereka (Brimob) juga manusia ya namanya, haus juga pasti dari siang kejemur. Kadang ada temannya atau komandannya saya enggak tahu, langsung ngeborong gitu saja buat dibagiin, enggak ambil kembalian lagi. Coba tanya tukang rokok juga, pasti sama ceritanya sama saya," Wariman berkisah.

"Barang enggak nyampe sejam, bayangin, Mas, habis!" tambah dia lagi.

Keramaian memang selalu menjanjikan bagi para pedagang asongan seperti Wariman dan Hidayat. Apalagi dagangan mereka merupakan hajat yang senantiasa diperlukan setiap orang: minuman.

Meski menangguk banyak untung, tetapi hati kecil Hidayat sebetulnya tidak sreg. Dia merasa ganjil, pendapatannya diperoleh saat kericuhan yang menebarkan kerusakan dan ketakutan di mana-mana.

"Kalau saya bisa disuruh milih, saya mending dapat kayak biasa saja lah, tapi enggak usah ribut-ribut begini. Bukan maksudnya saya enggak bersyukur sama yang di atas," tutup Hidayat.

Hidayat rupanya tak mau egois. Sebab, sejumlah pedagang lain justru merugi, bahkan tak bisa berjualan lagi karena dagangan habis dijarah hingga warung dibakar.

Ia sadar, Jakarta yang aman dan nyaman jauh lebih berharga dibanding mendapat uang melimpah di tengah kerusuhan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/25/04000041/pedagang-kopi-starling-yang-untung-3-kali-lipat-saat-22-mei--mending

Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke