Salin Artikel

3 Temuan Terbaru Polisi Terkait Kerusuhan 22 Mei 2019

Dalam prosesnya, polisi menemukan sejumlah temuan-temuan terkait dengan kerusuhan yang terjadi di beberapa titik tersebut.

1. Penyebar Konten yang Ajak Massa Lemparkan kotoran ke Panser Ditangkap

Polisi telah melakukan penangkapan terhadap pelaku yang membuat konten yang berisi ajakan kepada massa untuk melemparkan kotoran ke panser milik Polisi saat aksi 22 Mei 2019 lalu.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan dua orang pelaku bernama Heru Widyantoro (31) dan Dwi Semptiyanyo.

Keduanya ditangkap di kediaman mereka masing-masing di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur pada Minggu (26/5/2019).

Di video yang berdurasi 29 detik itu, salah seorang pelaku mengajak orang-orang untuk mengumpulkan kotoran dan dimasukkan kedalam kendaraan taktis milik aparat.

Video itu mereka buat ketika menyaksikan kerusuhan dari jembatan layang Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi menyampaikan ke dua pelaku di tangkap karena diduga melakukan provokasi kericuhan pada waktu itu.

Setelah ditangkap kedua pelaku ini kemudian meminta maaf atas tindakannya tersrbut.

Mereka mengaku tidak ada maksud untuk memprovokasi Polisi melalui video tersebut.

"Saya tadinya hanya untuk internal, hanya untuk lucu-lucuan saja tidak menyangka akam viral seperti ini. Sekali lagi saya minta maaf," kata Dwi.

Adapun  atas tindakannya kedua tersangka ini dikenaka  Pasal 45 ayat (2) dan Pasal 28 Ayat (2) UU ITE dengan ancaman hukuman enqm tahun penjara.

2. Ditangkapnya Jerry D. Grey, Bule yang Serukan Pemerintah Jokowi Disusupi Komunis.

Pada Selasa (29/5/2019) pagi, Polisi melakukan penangkapan terhadap Jerry Duane Grey (59), bule pembuat video yang menyebutkan pemerintahan Presiden Joko Widodo telah disusupi oleh Komunis.

Ia diamankan di kediamannya di Jalan Karya Usaha, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Dalam videonya yang dibuat disebuah hotel pada saat kerusuhan 22 Mei 2019 mantan tentara angkatan udara Amerika Serikat ini menyebutkan bahwa pemerintahan Jokowi telah disusupi paham komunis.

Kata-kata itu dia ucapkan karena terpancing dengan isu hoaks adanya seorang brimob wanita yang berasao dari negara China.

"Jadi setelah saya integrogasi, yang bersangkutan itu melihat di video yang viral juga, ada polisi brimob ya yang menggunakan pakaian resmi, pakaian dinas, tetapi wajahnya mirip dari China," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (28/5/2019).

Video itu ia buat bersama dengan temannya yang masih diburu oleh kepolisian.

Atas tindakannya, Jerry dianggap melanggar Pasal 45 Ayat (3) Jo Pasal 27 Ayat (3), Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, Pasal 14 Ayat (1) dan (2), serta Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

3. Pengungkapan Kasus Perencanaan Pembunuhan Terhadap Empat Pejabat Negara

Polisi mengungkap adanya kelompok pihak ketiga yang ingin menciptakan martir dalam aksi menolak hasil pilpres pada 22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta.

Selain itu kelompok ini juga diduga berniat melakukan upaya pembunuhan terhadap empat pejabat negara dan seorang pemimpin lembaga survei.

Terdapat enam tersangka yang diamankan kepolisian dalam kasus ini yakni HK, AZ, TJ, IR, AD dan AF.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menjelaskan, kronologi upaya pembunuhan ini bermula sejak 1 Oktober 2018.

Saat itu, HK mendapatkan perintah dari seseorang untuk membeli senjata.

"HK menerima perintah dari seseorang untuk membeli dua pucuk senpi laras pendek di Kalibata. Seseorang ini, pihak kami sudah mengetahui identitasnya. Sedang didalami," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Pada 14 Maret, HK mendapat transfer Rp 150 juta. Sebanyak Rp 25 juta ia bagikan kepada TJ.

"TJ diminta membunuh dua tokoh nasional. Saya tak sebutkan di depan publik. Kami TNI Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," kata Iqbal.

Lalu, pada 12 April, HK kembali mendapat perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.

"Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional," ujarnya.

Adapun keempat orang yang dimaksud adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/29/11033011/3-temuan-terbaru-polisi-terkait-kerusuhan-22-mei-2019

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke