Salin Artikel

Cara Warga Cipedak Jagakarsa Merawat Alpukat yang Dibudidayakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kini menjadikan buah alpukat sebagai ikon daerah mereka.

Hal itu karena mereka berhasil mengembangkan alpukat cipedak, hasil kerja sama mereka dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.

Daging buah dari alpukat ini berwarna kuning terang, dengan rasa legit. Kandungan vitamin C nya mencapai angka 52 mg di mana jumlah tersebut terbanyak di antara alpukat lainnya.

Buah ini juga bebas dari hama ulat yang biasa menyerang alpukat.

Namun, bagaimana cara warga Kampung Cipedak merawat alpukat itu?

"Perawatannya sangat mudah. Pertama kalau kita dari pembibitannya dengan sadling ya, sadling itu artinya batang bawah itu sebaiknya dari yang sejenis, atau batang pohon yang sama bisa juga dari batang alpukat yang lain, yang penting sambung atasnya, kita ambil dari pohon yang minimal lima tahun," ucap Jazuri, salah satu warga yang ikut membudidayakan, di kawasan Kampung Cipedak, Minggu (16/6/2019).

Penggunaan sambung pucuk dari pohon yang berusia lima tahun berfungsi agar batang pohon alpukat lebih kokoh.

Selain itu, pohon tersebut cendrung akan berbuah lebih cepat ketimbang menggunakan pucuk pohon yang lebih muda.

Kemudian, tanam bibit tersebut di tanah dengan yang digali dengan ukuran 40x40 sentimeter. Gunakan pupuk kandang dari kotoran kambing agar pohon tumbuh subur.

"Pupuk kandang cukup setahun sekali. Setelah itu, kami siram dengan cucian air beras. Fungsinya apa, untuk menghilangkan kutu, semut dan sebagainya," kata dia.

Satu hal yang menjadi catatan dari Jazuri yaitu jauhkan lokasi penanaman pohon alpukat dari pohon jambu karena dapat mengundang semut.

"Karena musuhnya ini semut tapi bukan pada buah, pada akar. Akarnya ini yang dihantam sehingga daunnya itu habis layu, keriting mati," ujar dia.

Namun, apabila pohon alpukat tersebut sudah terlanjur diserang wabah semut, gunakan sedikit air sabun yang sudah diaduk merata dan disiramkan ke bagian yang diserang semut.

Biasanya, kata Jazuri, pohon alpukat cipedak akan berbuah antara dua sampai tiga tahun penanaman.

Apabila dirawat dengan cara yang benar, pohon alpukat tersebut akan menghasilkam sampai 50 kilogram alpukat.

Pohon alpukat cipedak, lanjut dia, sangat cocok ditanam sebagai tanaman di pekarangan rumah karena akarnya yang lunak.

"Jadi, jika dia mentok, maka dia akan turun, enggak langsung nembus lantai atau ubin rumah sehingga tidak merusak," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/16/20332001/cara-warga-cipedak-jagakarsa-merawat-alpukat-yang-dibudidayakan

Terkini Lainnya

Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke