Salin Artikel

Bayi Bernama "Google" di Bekasi Dapat Cendera Mata dari Google Indonesia

BEKASI, KOMPAS.com - Kabar tentang seorang bayi laki-laki di Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat yang diberi nama "Google" oleh ayahnya sampai ke telinga Google Indonesia. Bayi Google pun dikirimi cendera mata oleh Google Indonesia pada Kamis (28/6/2019) silam sebagai kenang-kenangan.

"Ada beberapa item sih isinya, penghargaan dan kenang-kenangan buat baby Google," ujar sang ibu, Ella Karina saat dikonfirmasi, Senin (1/7/2019) siang. Ella enggan merinci item-item tersebut.

"Salah satunya ya jumper yang lagi dipakai foto baby Google itu," imbuhnya, merujuk jumper berwarna biru tua bertuliskan "Google" yang tengah dikenakan si bayi saat dipotret.

Ella menyebut, cendera mata tersebut dikirim melalui jasa transportasi daring ke rumahnya di Rawalumbu. Sesaat kemudian, pihak Google Indonesia menghubungi ayah Google, Andi Cahya untuk menyampaikan ucapan selamat dan harapan bagi bayi yang lahir pada pengujung November 2018 silam itu.

"Pihak Google (Indonesia) mengucapkan selamat dan mendoakan supaya kelak baby Google menjadi anak yang berguna buat banyak orang dan bisa membantu banyak orang," kata Ella.

Ella pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Google Indonesia yang telah memberikan cendera mata, meskipun ia tak terbersit keinginan akan hal tersebut. Ia yang awalnya kurang berkenan dengan nama "Google" pemberian suami, kini mengaku kian percaya diri dengan nama anaknya.

"Kita ucapkan banyak terima kasih ya sudah dikasih penghargaan dari pihak Google (Indonesia). Jadi, ada rasa senangnya lah, diperhatikan. Ada rasa lebih percaya diri," aku Ella.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/01/17104161/bayi-bernama-google-di-bekasi-dapat-cendera-mata-dari-google-indonesia

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke