Ketua Panitia Lebaran Betawi 2019 M Rifqi alias Eki Pitung mengatakan, sorendo-rendo merupakan istilah yang dipakai masyarakat Betawi terdahulu.
"Orangtua dulu kalau melihat rombongan misalnya mau ngebesan, silaturahim, itu disebutnya sorendo-rendo. Sorendo-rendo tuh rombongan, rame-rame. Inilah yang kita jadikan istilah sorendo-rendo ini seperti karnaval," ujar Eki saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/7/2019).
Eki menyampaikan, sorendo-rendo bermula dari keinginan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menghadirkan sesuatu yang berbeda pada penyelenggaraan Lebaran Betawi tahun ini.
Bamus Betawi kemudian mengusulkan parade budaya itu kepada Pemprov DKI Jakarta. Pemprov DKI setuju.
Selain sebagai hal baru dalam Lebaran Betawi, sorendo-rendo juga digelar sebagai upaya untuk merekatkan kembali masyarakat yang berbeda pilihan pada tahun politik 2019 ini.
Karena itu, peserta parade budaya ini akan memakai baju adat khas nusantara.
"Betawi sebagai masyarakat asli Ibu Kota menyadari bahwa (Jakarta) ini multietnis, multikultural. Jadi, Betawi sebagai perekat di Jakarta. Ada satu keinginan bahwa pasca-politik 2019 ini kita rangkul semua," kata Wakil Ketua Umum I Bamus Betawi itu.
"Kebetulan momentum Lebaran Betawi setelah Pilpres, jadi Betawi muncul sebagai perekat dari semua etnis," lanjut dia.
Karena itu pula, tema Lebaran Betawi ke-12 ini, yakni "Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia".
Lebaran Betawi 2019 akan dimulai pada Jumat malam ini sampai Minggu (21/7/2019). Sorendo-rendo akan digelar pada Minggu pagi.
Lebaran Betawi 2019 akan digelar di Lapangan Silang Monas Barat Daya. Acaranya akan dimeriahkan oleh beragam kesenian khas Betawi, seperti shohibul hikayat, tanjidor, gambus, marawis, palang pintu, tarian Betawi, atraksi silat Betawi, gambang kromong, hingga lenong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/19/11422781/parade-budaya-di-lebaran-betawi-untuk-rekatkan-warga-setelah-pemilu