JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohamad Taufik menyebut hingga saat ini belum ada jadwal kelanjutan mengenai rapat pimpinan gabungan (rapimgab) pembahasan tata tertib Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Rapimgab sendiri terakhir kali dilaksanakan pada Selasa (16/7/2019), tetapi tertunda karena banyak pimpinan tak hadir.
"Belum nanti dijadwalin, teman-teman juga lagi sibuk kunker, sibuk Bapemperda ini kan masih ada 4 perda yang belum diselesaikan," ucap Taufik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/7/2019).
Taufik pun membenarkan bahwa rapimgab memang tertunda karena pimpinan baik pimpinan DPRD, fraksi, maupun komisi masih sibuk.
"Iya semua kan kunker karena rapim harus dihadiri pimpinan fraksi dan setiap komisi, komisinya kunker bagaimana? Sabar saja dulu," kata dia.
Penasehat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta ini pun mengatakan tak menutup kemungkinan bahwa pemilihan wagub DKI akan berlangsung setelah masa jabatan DPRD yang baru dilantik yakni 26 Agustus 2019.
Apalagi, masa jabatan anggota DPRD DKI periode ini pun hanya tersisa sisa satu bulan. Taufik mengatakan sangat kecil kemungkinan pemilihan wagub DKI bisa dirampungkan oleh anggota DPRD periode ini.
"Ya bisa terjadi. Karena milih orang yang ngurus Jakarta dengan APBD di atas Rp 80 triliun jadi enggak sesederhana yang orang bayangkan. Nanti kita salah milih orang," tuturnya.
Diketahui, pemilihan wagub DKI Jakarta berjalan alot di tangan DPRD DKI Jakarta.
Hingga saat ini tercatat sudah tiga kali rapat pembahasan draf tata tertib (tatib) pemilihan Wagub DKI Jakarta tertunda.
Draf tatib sendiri sudah selesai disusun pada Selasa (9/7/2019). Alhasil, rapat paripurna pengesahan tatib pemilihan wagub DKI Jakarta yang direncanakan berlangsung pada Senin (22/7/2019) pun juga tertunda.
Padahal posisi orang nomor 2 di Jakarta itu sudah kosong sejak 10 Agustus 2018 setelah ditinggalkan Sandiaga Uno yang maju sebagai cawapres.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/25/12041291/rapimgab-wagub-molor-m-taufik-akui-penyebabnya-karena-pimpinan-sibuk