Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan, bantuan uang itu berasal corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang dihubungi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau komisioner PBB untuk pengungsi di Indonesia
"Dana bantuan dari CSR yang dihubungi UNHCR. Dari seribuan sekian (pencari suaka), yang rentan untuk segera dibiayai itu 400," ujar Taufan saat dihubungi, Jumat (30/8/2019).
Taufan menyampaikan, sesuai kesepakatan, bantuan uang itu diberikan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Pencari suaka yang akan diberi bantuan dibawa dari eks Gedung Kodim ke Tebet sejak Kamis (29/8/2019).
"Di Tebet diberikan bantuan untuk mereka untuk kos atau sewa rumah," kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Taufan, tidak bisa lagi membantu para pencari suaka.
Para pengungsi itu harus meninggalkan eks Gedung Kodim milik Pemprov DKI paling lambat Sabtu (31/8/2019) besok.
Pemprov DKI meminta UNHCR mencari solusi atau tempat lain untuk para pencari suaka.
"Waktu tinggal besok, kita harus segera cepat mengosongkan tempat ini (eks Gedung Kodim)," ucap Taufan.
Dukungan dan bantuan Pemprov DKI bagi para pencari suaka akan dihentikan. Alasannya, Pemprov DKI tak lagi memiliki cukup dana untuk membantu.
Para pencari hanya bisa menempati eks Gedung Kodim sampai 31 Agustus 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/30/15244631/400-pencari-suaka-dapat-bantuan-uang-untuk-sewa-rumah