Pemprov DKI Jakarta sudah mengirim pasokan air bersih ke kelurahan tersebut.
"Yang sampai saat ini kita sudah tanggap dengan pengiriman air bersih itu Pejagalan, Kalideres, Pegadungan," ujar Subejo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).
Subejo menyampaikan, warga kelurahan Pejagalan dan Pegadungan masih memiliki pasokan air.
Namun, pasokan air tersebut sudah berkurang. Karena itulah, Pemprov DKI memasok air bersih layak minum ke dua kelurahan itu.
"Ada lah (air), cuma kurang, orang kan tidak boleh kurang air, untuk minum terutama," kata dia.
Pasokan air bersih di kelurahan-kelurahan lainnya di Jakarta, lanjut Subejo, masih relatif aman.
Namun, Pemprov DKI Jakarta tetap mengantisipasi kekeringan dan kekurangan air bersih di wilayah-wilayah Jakarta.
Warga yang wilayahnya mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih bisa melapor ke kelurahan atau menghubungi call center Pemprov DKI di nomor 112.
Pemprov DKI akan mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah tersebut, khususnya kelurahan-kelurahan yang belum dilayani jaringan perpipaan PT PAM Jaya.
"Dia (warga) biasanya kan air sumurnya susah, bisa juga begitu. Jadi dia bukan pelanggan PDAM, dia biasa gunakan air tanah, air tanahnya tidak keluar, dia bisa sampaikan laporannya, nanti kita respons," ucap Subejo.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), 15 kecamatan di Jakarta berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang ini.
15 kecamatan itu yakni Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang di Jakarta Pusat. Kemudian, Kecamatan Makasar, Pulogadung, dan Cipayung di Jakarta Timur.
Selanjutnya, Kecamatan Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi di Jakarta Selatan. Kemudian, Kecamatan Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan di Jakarta Utara.
Pemprov DKI Jakarta membentuk satuan tugas (satgas) untuk mendistribusikan air bersih di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/26/17284101/warga-kelurahan-pejagalan-dan-pegadungan-mulai-kesulitan-air-bersih