Salin Artikel

Ketika Anies dan Anak Buahnya Pakai Batik untuk Bersepeda

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperingati Hari Batik Nasional dengan bersepeda mengenakan batik dari Balai Kota, Jakarta Pusat menuju kawasan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat.

Anies tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna hitam menuju Gajah Mada Food Street untuk makan siang bersama jajarannya yakni Sekretaris Daerah Saifullah dan juga kepala-kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Orang nomor satu di DKI ini bersepeda menempuh jarak sekitar 3,6 kilometer.

"Hari ini kita merayakan hari batik tentu dengan menggunakan batik. Bersama-sama kepala SKPD kita bersepeda dengan berbatik," ucapnya di Gajah Mada Food Street, Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (2/9/2019).

Ia menjelaskan, dirinya sengaja memperingati Hari Batik Nasional dengan bersepeda untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa sepeda merupakan alat transportasi yang bisa digunakan dengan pakaian apa saja.

"Jangan bersepeda itu harus pakai baju olaharaga, kacamata olahraga, sepatu olahraga. Tapi, bisa menggunakan pakai pakaian apa saja termasuk batik," kata dia.

Anies menuturkan perjalanan yang ia tempuh dari Balai Kota menuju kawasan Gajah Mada dilalui dengan nyaman meski dilakukan pada siang hari.

"Perjalanan ke sini kira-kira menempuh jarak 3,6 kilometer, itu nyaman saja, padahal siang. Seperti jalan kaki karena tidak ngebut dan jalannya santai," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Ia pun berharap, ke depan semakin banyak masyarakat yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama mereka.

Pasalnya, selain menyehatkan, sepeda juga merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan.

"Kita berharap lebih banyak lagi yang menggunakan sepeda untuk kegiatan sehari-hari," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/02/15501391/ketika-anies-dan-anak-buahnya-pakai-batik-untuk-bersepeda

Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke