Salin Artikel

Saat Tong hingga Panci Bekas Disulap Jadi Peralatan Marching Band

Namun, alat-alat yang mereka mainkan bukan alat musik seperti yang dimainkan kelompok drumben pada umumnya. Mereka menggunakan tong, panci, ember, hingga kaleng penakar beras yang disulap menjadi alat musik.

Konstum yang mereka gunakan pun bisa dibilang unik. Plastik dan kantong sampah (trash bag) hitam disulap menjadi rompi para pemain musik dan rok sang dirijen. Topi mereka terbuat dari gelas plastik bekas air mineral.

"Ada barang di rumah yang tidak dipakai, dibawa ke sekolah, kemudian di sekolah dimodifikasi menjadi alat-alat. Pakaiannya juga dari bahan limbah," ujar Kepala SDN Rawa Badak Utara 01, Supartinah, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Supartinah menuturkan, kegiatan drumben dengan memanfaatkan barang-barang bekas itu sudah berjalan dua tahun. Mereka berlatih sekali dalam sepekan.

Alat-alat musik dan pakaian yang dikenakan dibuat oleh siswa dan para guru.

"Baju-baju yang dikenakan itu bervariasi, untuk hari ini kami pakai yang ini, nanti ada kumpulan baju-baju dari bahan limbah yang lain, ada koleksinya," kata Supartinah.

Siswa-siswi yang tergabung dalam kelompok drumben itu mengaku dipilih oleh guru mereka.

"Dipilih sama guru," kata Faris, siswa kelas VI SDN Rawa Badak Utara 01.

Ryan, siswa lainnya, mengemukakan, latihan biasanya rutin digelar saat akan tampil. Salah satunya latihan rutin sebelum mereka tampil dalam acara gerakan menabung dengan sampah di Balai Kota DKI pada hari ini.

Ryan mengaku senang bisa ditampil dalam acara yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kalau mau tampil, baru latihan rutin. Senang bisa tampil sekarang," ujar Ryan.

Alat-alat musik dan kostum yang dikenakan kelompok drumben SDN Rawa Badak Utara 01 itu diolah dari sampah anorganik yang dikumpulkan di bank sampah.

Selain alat-alat musik dan kostum, sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi biasanya diolah di bank sampah menjadi tas, dompet, vas bunga, gelang, pot bunga, tempat tisu, dan lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/14/17144201/saat-tong-hingga-panci-bekas-disulap-jadi-peralatan-marching-band

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke