Salin Artikel

Keluarga Djeni Didatangi Banyak Korban Sebelum Penangkapan

Siska, adik kandung Djeni mengatakan, sebelum Djeni ditangkap polisi, banyak korban Djeni dari sejumlah rental atau perorangan mendatangi rumahnya di Jalan Cipinang Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.

Mereka menanyakan keberadaan Djeni. Pasalnya, Djeni terkadang menyerahkan KTP dengan alamat rumah di Cipinang Pulo saat menyewa mobil.

"Banyak yang ke sini, kita bilang aja memang kita tidak tahu Djeni kemana dan kita tidak tahu mobil atau apanya. Memang sih ada yang nyolot, tapi ya kita memang tidak tahu apa-apa," kata Siska di rumahnya, Kamis (17/10/2019).

Siska menjelaskan, tiap harinya selalu ada yang mendatangi rumahnya. Namun, pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak karena memang tidak tahu keberadaan Djeni.

"Sekali datang bisa tiga orang, tiap hari itu. Beda-beda orangnya, tapi setelah ditangkap sudah tidak ada lagi yang datang. Karena kan dia (Djeni) ngasih alamat KTP-nya saat nyewa mobil. Alamatnya kan rumah ini," ujar Siska.

Pascapenangkapan Djeni, Siska mengaku sudah beberapa kali membesuk kakaknya itu di Mapolres Metro Jakarta Timur.

"Ya sudah besuk dia, lihat kondisinya dia saja. Sekarang dia sehat, waktu awal-awal penangkapan dia sempat drop pingsan terus tertekan mungkin yah. Sama polisi juga tidak boleh ngobrol yang berat-berat, mesti yang happy-happy saja," ujar Siska.

Pihak keluarga hanya pasrah menerima kenyataan Djeni harus dipenjara. Keluarga berharap Djeni bisa koreksi diri dan berpikir atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Djeni ditangkap polisi pada pertengahan September 2019 di daerah Cipinang, Jakarta Timur, atas dasar laporan korban.

Dalam penyelidikan, Djeni diduga menggelapkan 62 mobil sewaan di Jakarta dan sekitarnya dalam waktu dua bulan.

Dalam menjalankan aksinya, Djeni menyewa mobil korban selama 2-3 hari dengan pembayaran lancar.

Setelah waktu habis, Djeni akan memperpanjang waktu sewa. Kemudian, dia kabur dengan mengganti nomor ponsel.

Polisi juga tengah mendalami penyelidikan kasus ini terkait apakah ada modus penggelapan atau penipuan lainnya yang dilakukan Djeni.

Uang buat gaya hidup mewah

Saat ditangkap polisi, Djeni tidak memiliki uang tunai. Rekening banknya juga tidak terdapat saldo. Hal itu jelas membingungkan polisi, ke mana uang hasil kejahatan Rp 2,5 miliar yang didapat Djeni.

Kepada polisi, Djeni mengaku uang hasil kejahatannya habis setelah dipakai untuk keperluan sehari-hari, membayar utang, keperluan gaya hidup mewahnya, dan untuk membayar uang sewa pada pihak rental yang mendesaknya karena menyewa mobil.

"Jadi yang disampaikan sama yang bersangkutan adalah untuk kehidupan dia, untuk sehari-hari, untuk biaya hidup dia lah, sama untuk nutup-nutup yang lobang-lobang yang lebih dulu gitu loh," kata Kanit III Ranmor Polres Metro Jakarta Timur Iptu Wahyudi saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

"Ya artinya sebelumnya kan dia punya tanggungan sama orang, kalau sudah tertekan begitu, buat bayar utang ke orang dulu. Gali lobang tutup lobang lah," tambah dia.

Kendati demikian, polisi kini tengah menelusuri dugaan apakah Djeni juga mengubah uangnya menjadi aset berharga atau tidak.

"Kita kan belum tracking aset nih. Kita sambil berjalan, sambil coba telusuri asetnya di mana. Kalau beli mobil enggak sepertinya, yang mungkin paling kita cari di aset tidak bergerak, semacam rumah, apartemen gitu. Iya ini lagi dalam proses tracking," ujar Wahyudi.

Djeni mampu mempengaruhi orang

Adapun dalam beraksi, Djeni diketahui polisi memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mempengaruhi korbannya agar percaya sama Djeni.

Kemampuan Djeni itu terbukti dengan 62 unit mobil sewaan yang berhasil digelapkan Djeni dalam kurun waktu dua bulan yakni, dari Juli hingga Agustus 2019.

Menurut Wahyudi, saat berhadapan dengan korbannya, Djeni mampu menunjukkan gestur tubuh dan gaya bicara yang baik sehingga korbannya tertipu daya.

"Buat menyakinkan orang bagus dia. Artinya gini hampir setiap orang kenapa begitu banyak orang percaya sama dia, pada saat ketemu, ngobrol entah dengan muka iba atau bagaimana, yang jelas orangnya percaya saja sama dia," ujar Wahyudi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/17/19112851/keluarga-djeni-didatangi-banyak-korban-sebelum-penangkapan

Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke