Ia sendiri mulai berjalan kaki dari Gedung Sate, Bandung, Jumat (25/10/2019) pagi.
"Perjalanan dari Bandung ke Bekasi itu menurut saya berat. Saya juga tidak menyangka bisa berhasil sampai ke sini," ungkap Komaruddin kepada Kompas.com setibanya di perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Senin sore.
"Ternyata, Bandung sampai Purwakarta itu jalurnya naik, berliku tajam, kendaraan truk itu kecepatan tinggi sekali. Mengerikan lah. Kami sangat super hati-hati," lanjutnya.
Komaruddin yang sore itu dikawal dua mobil ambulans dan disambut belasan rekan mengaku, langkahnya sejauh ini sesuai target. Ia mengklaim kondisi fisiknya masih bugar.
"Saya tidak sangka saya bisa padahal secara teknis sulit sekali. Saya bisa tiap hari sesuai rencana," ujar dia.
"Tim kesehatan saya tanya, 'Bagaimana napas bapak?', 'Normal'. Oksigennya dalam tubuh normal. Detak jantung normal. Kemudian, suhu normal. Jadi semua normal. Kaki juga tak ada masalah, yang saya khawatirkan kram, tidak kram," kata Komaruddin.
Kini, ia tiba di pengujung langkah.
Bertepatan dengan peringatan Hari Stroke Sedunia, Selasa (29/10/2019) besok, Komaruddin bakal berderap lagi, menuju Monas di Jakarta Pusat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/28/18482311/penyintas-stroke-yang-jalan-kaki-bandung-jakarta-tak-menyangka-sanggup