TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna telah memerintahkan jajarannya untuk mengecek kebenaran dugaan adanya ancaman ambil ginjal yang dilakukan oleh salah seorang pria tak dikenal terhadap siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 02, Pamulang, Tangerang Selatan.
"Jadi tadi anggota sudah ke TKP, sudah ke sekolah, bahkan orangtua murid dipanggil. Aksi (minta ginjal) tersebut tidak benar," kata Hadi saat dihubungi, Senin (11/11/2019).
Hadi menduga kasus tersebut merupakan kabar burung yang beredar. Menurut dia, tak ada pelaku kejahatan di tengah jalan dengan mudah meminta sebagian organ tubuh manusia.
"Orang sambil jalan minta ginjal itu bukan keseriusan. Artinya kan bukan kayak minta karet gelang. Ini harus hati-hati berita seperti ini," tuturnya.
Saat ini kepolisian telah meminta pihak sekolah untuk memperketat pengawasan terhadap anak didiknya. Salah satunya saat jam pulang sekolah.
"kami minta datanya (laporan orangtua) saja, kami sampaikan ke kepala sekolah. Kalau misalnya ada lagi atau gimana bisa sampaikan ke kami," ucapnya.
Sebelumnya, ancaman ambil ginjal yang dilakukan oleh salah seorang pria tak dikenal terjadi saat para siswa SD tersebut pulang sekolah pada, Jumat (8/11/2019) pukul 11.00 WIB kemarin.
Aksi tersebut terjadi oleh siswa SDN Bambu Apus 02 kelas 3 berinisial DA (9) saat hendak pulang ke rumah yang tak jauh dari lokasi sekokah.
Tiba-tiba, DA dihampiri oleh salah satu pengendara sepeda motor matic yang tidak dikenalnya dengan menggunakan helm dan masker yang menutupi wajah.
Kepada DA, pria tersebut langsung mengancam untuk mengambil ginjal. DA saat itu ketakutan langsung melarikan diri ke rumah di komplek Depag, Bambu Apus, Pamulang, Tangserang Selatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/11/17160521/polisi-sebut-kasus-minta-ginjal-yang-gegerkan-siswa-sdn-bambu-apus-02