Salin Artikel

Baju Bekas di Pasar Baru Tetap Eksis di Tengah Menjamurnya Online Shop

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi seakan mengubah gaya hidup manusia, salah satunya industri fashion dan pakaian.

Beberapa tahun terakhir ini, online shop di bidang fashion sangat menjamur. Namun, bukan berarti toko konvensional sudah meredup.

Buktinya Pasar Baru, yang masih dikunjungi masyarakat untuk berburu pakaian. Pasar Baru merupakan salah satu destinasi favorit untuk berbelanja pakaian sesuai perkembangan mode.

Untuk berburu baju di Pasar Baru, masyarakat dapat menuju ke Metro Plaza yang menjorok ke dalam di sebelah kanan jalan.

Terdapat sekitar 150 toko di lantai 3. Di sana berbagai jenis mode ada, antara lain vintage, retro, korean outfit, maupun casual.

"Ayo, bunda, dipilih bajunya. Impor semua loh," tawar salah satu pedagang ketika Kompas.com melihat-lihat pakaian di Metro Pasar Baru.

Meskipun online shop menggempur, para pedagang pakaian di Pasar Baru tetap percaya diri alias pede dan tidak takut merasa tersaingi.

Sebab, berbeda dengan toko konvensional, online shop memiliki beberapa kekurangan, seperti pengiriman yang lama, tidak bisa dicoba, serta tidak bisa melihat kualitas pakaian secara langsung.

Sementara di toko pakaian konvensioinal, masyarakat bisa memilih baju dan menawar harga serta berbelanja dengan nyaman.

Alexander (46), salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru tidak takut dengan adanya online shop.

"Engga ada masalah dengan online shop. Online kan harus pesen terus bayar dulu. Terus enggak bisa dicoba dulu, beda kalau beli langsung di sini," ujarnya.

Alexander bahkan mengaku tidak merasa tersaingi dengan menjamurnya online shop atau toko daring.

Elin (33), pedagang pakaian lainnya ikut berbagi cerita mengenai hal ini.

"Saya juga punya online shop, tapi enggak begitu serius. Kalau online, omzetnya enggak menentu dan lebih repot ngurusnya," ujar Elin.

Elin sendiri mempunyai pengalaman pahit ketika ia merintis online shop.

"Kebanyakan kalau di online, cuma nanya-nanya doang, tetapi enggak beli. Udah gitu, kadang suka nawar lagi, padahal harganya sudah pas. Lebih baik jualan langsung di toko, omzetnya pasti."

Elin menambahkan, dirinya tidak takut dengan hilangnya pelanggan akibat maraknya online shop. Justru, ia mengklaim bahwa omzet yang didapatnya di toko konvensional lebih besar dibanding online shop.

"Di sini yang belanja rata-rata orang kantoran. Terus, kadang ada anak muda juga yang suka beli di sini," ujar pedagang yang sebelumnya pernah berjualan di Pasar Senen ini.

Meskipun online shop sedang marak, namun hal itu tidak menjadikan masyarakat untuk membeli langsung pakaian toko konvensional, terutama di Pasar Baru.

Selain pengiriman yang lama, tidak semua masyarakat up-to-date dengan teknologi.

Yuni (42), ibu rumah tangga ini mengaku lebih suka membeli langsung di Pasar Baru ketimbang berbelanja online shop. Selain murah, ia juga bisa mencoba baju dan memilih modelnya.

"Lebih enak di sini. Pilihan bajunya banyak, terus kita juga bisa ditawar juga harganya," ujar Yuni.

Yuni merupakan pelangaan setia di Pasar Baru. Setiap bulan, ia membeli baju di Pasar Baru.

Pasar Baru masih tetap eksis meskipun pelanggan yang datang tidak sebanyak dahulu. Pasar Baru memiliki pelanggan setia yang kerap sering berbelanja di sana.

Selain harganya murah, para pelanggan tersebut biasanya sudah kendengan pemilik toko.

Pada hari biasa, terdapat 30-50 pelanggan yang berburu baju di sana. Sedangkan untuk hari libur dan akhir pekan, pelanggan yang datang lebih banyak, yakni sekitar 80-100 orang.

Untuk kisaran harga pakaian bekas di Pasar Barum memang harganya lebih mahal dibandingkan di tempat lain. Namun untuk kualitasnya, baju bekas di Pasar Baru cukup bagus, sehingga banyak masyarakat yang berbelanja di sana.

Untuk kemeja dibandrol harga mulai dari Rp 40.000 per potong, dan untuk jaket dibandrol mulai dari harga Rp 80.000 per potong.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/13/11023271/baju-bekas-di-pasar-baru-tetap-eksis-di-tengah-menjamurnya-online-shop

Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke