Hal itu disampaikan oleh salah satu keluarga korban yang menolak disebut namanya.
"Kemarin itu dijelasin ada pendarahan di sebelah kiri kepala terus ada retak," kata keluarga korban tersebut di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (19/11/2019).
Dokter langsung melakukan operasi pengangkatan terhadap gumpalan darah yang ada di sisi kiri kepala korban.
Namun, setelah operasi pertama berhasil dilakukan, dokter ternyata menemukan adanya gumpalan darah lain di bagian belakang kepalanya.
Dokter lantas kembali melakukan operasi terhadap SAP yang dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
"Kondisi sekarang belum sadar, masuk ke IGD di sini dia masih sadar, cuma pas masuk sini (ruang operasi) dia dibius," ucap dia.
Pihak keluarga belum mau memberi keterangan lebih terkait peristiwa yang melibatkan SAP.
Sebelumnya, kebakaran yang melanda SMK Yadika 6 diperkirakan dipicu korsleting listrik di laboratorium komputer di lantai dasar.
Hanya tersisa lantai 4 yang selamat dari kobaran api yang mengganas sejak sore hingga malam.
Kebakaran baru bisa dipadamkan secara sempurna sekitar pukul 21.30 WIB dengan 13 unit mobil dan lebih dari 100 pemadam kebakaran.
Terdapat belasan korban dalam peristiwa kebakaran tersebut termasuk SAP. Berdasarkan data kepolisian, SAP cedera parah setelah melompat dari lantai 4 sekolahnya saat kebakaran terjadi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/19/19061321/ada-pendarahan-di-otak-siswa-yang-lompat-saat-kebakaran-di-smk-yadika-6