"Akan diadakan. Sudah ada di perencanaan, tapi tergantung anggarannya ya. Di APBD (2020) enggak ada," kata Jumhana Lutfi, Kepala Dinas Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2019).
Lutfi mengatakan, pembangunan sektor-sektor damkar di Kota Bekasi sebetulnya diupayakan ada tiap tahun. Namun, hingga saat ini, pembangunan sektor damkar Pondok Gede baru sebatas dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Pak Wali Kota kan inginnya setiap kecamatan ada mobil pemadam kebakaran stand by. Kami akan mengarah ke sanalah," kata dia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai bahwa satu kecamatan sebetulnya butuh lebih dari satu sektor pemadam kebakaran.
Akan tetapi, wilayah Pondok Gede yang luas, padat, dan macet saat ini baru memiliki satu sektor damkar, yakni di bilangan Kranggan, dekat Cibubur. Hal ini menyulitkan pemadam kebakaran tiba di titik api cukup cepat.
Saat kebakaran melanda SMK Yadika 6 di Jaticempaka, Senin misalnya, Damkar Kota Bekasi telat 30 menit daripada damkar Jakarta Timur karena harus berjibaku membelah kemacetan sejauh 12 kilometer. Akibatnya, api telah telah menguasai gedung 4 lantai sekolah itu saat petugas damkar tiba.
"Saya identifikasi sampai hari ini, jumlah kebakaran di Jatiwaringin dan Pondok Gede itu sudah hampir tujuh kejadian selalu korbannya banyak. Bisa 4-6 rumah yang terbakar karena pasukan saya selalu terlambat," ujar Aceng Sholahuddin, Kepala Dinas Damkar Kota Bekasi, Senin.
Aceng menyebut, pihaknya bersama jajaran Kecamatan Pondok Gede sudah mengusulkan pembangunan sektor baru di Pondok Gede sejak 3 bulan silam. Akan tetapi, progresnya tak jelas hingga hari ini.
"Ya, ada diusulkan masuk RPJMD. Tempatnya belum tahu," ujar Lutfi soal progres pembangunan sektor damkar Pondok Gede.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/21/10400971/pembangunan-sektor-damkar-pondok-gede-belum-diusulkan-dalam-apbd-2020