Menurut Anies, Formula E merupakan agenda pembangunan jangka panjang.
Penyelenggaraan Formula E selama lima tahun berturut-turut dinilai cukup untuk memicu pengembangan ekonomi berkelanjutan.
"Prioritas pengembangan ekonomi dan investasi tersebut sama pentingnya dengan pengembangan infrastruktur dasar seperti pengembangan transportasi berbasis rel LRT, MRT, pengembangan air bersih dan sistem pengolahan air limbah skala kota dan komunal, dan pembangunan perumahan pemukiman," ujar Anies.
Anies menyampaikan itu dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (4/12/2019), untuk menjawab kritik Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI terkait Formula E.
Menurut Anies, setiap prioritas pembangunan di Jakarta telah memiliki porsi anggaran masing-masing.
Selain itu, Anies menuturkan, penyelenggaraan Formula E memiliki beberapa dampak positif.
Pertama, aktivitas ekonomi akan bertambah dan dampaknya terasa secara langsung melalui investasi pemerintah untuk pembangunan infrastruktur pendukung, operasional persiapan dan penyelenggaraan pada tahun 2019-2020, serta mobilitas pengunjung.
Kedua, penyelenggaraan Formula E akan memiliki efek berganda.
"Sehingga dapat menyebabkan penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan penambahan pendapatan pelaku usaha masyarakat," kata Anies.
Sementara dampak ketiga, penyelenggaraan Formula sebagai sarana untuk mengampanyekan lingkungan hidup energi bersih, menarik masyarakat menggunakan mobil listrik untuk mengurangi emisi karbon, serta menumbuhkan penelitian dan pengembangan bisnis seputar mobil listrik.
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta sebelumnya menolak keras penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Anthony Winza Probowo menilai, Anies tak menerapkan prinsip prioritas penganggaran saat mengusulkan penyelenggaraan Formula E.
Menurut PSI, ajang balap mobil listrik tersebut hanya dinikmati oleh masyarakat golongan menengah ke atas.
Padahal masih banyak warga pembayar pajak yang kesulitan air bersih mesti ikut menanggung beban iuran pajak yang bakal digunakan untuk penyelenggaraan Formula E.
Formula E juga bukan program prioritas karena tidak terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah (KSD).
"Bahkan, nilai penyertaan modal daerah (PMD) Formula E lebih besar dibandingkan dengan PMD pembangunan LRT. Padahal, LRT merupakan Program Strategis Nasional (PSN)," ujar Anthony dalam rapat paripurna, kemarin.
Politisi muda ini juga menerangkan bahwa tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa Formula E akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Adapun Pemprov DKI Jakarta pada 2020 menganggarkan dana Rp 396 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga untuk membayar commitment fee penyelenggaraan Formula E.
Kemudian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menganggarkan dana Rp 15 miliar untuk menggelar pre-event Formula E.
Selain itu, dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) bagi PT Jakarta Propertindo selaku pihak yang ditunjuk Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di Jakarta sebesar Rp 2,2 triliun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/05/05350031/jawab-psi-anies-sebut-formula-e-sama-pentingnya-dengan-infrastruktur