Salin Artikel

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Alfian, Diduga Korban Salah Sasaran

Rekontruksi 30 adegan dijalankan para tersangka di empat Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Salah satu lokasi berada di komplek mewah West One.

Adapun lokasi awal tempat pengeroyokan bermula dari sebuah warnet di kawasan Duri Kosambi.

Saat itu, Alfian Bagas (Moncos) dijemput oleh beberapa tersangka pengeroyokan.

Setelah dijemput, korban dibawa ke sebuah pintu masuk komplek mewah di kawasan Cengkareng.

Di kawasan komplek, dua tersangka yakni Iwan Salim (Botak dan Wahyudin mengaku sempat mengancam korban.

Merasa terpojok, korban sempat melarikan diri ke arah Stasiun Rawa Buaya. Tetapi, korban berhasil dikejar dan ditangkap dua pelaku. 

Dari situlah mulai terjadi pengeroyokan, Wahyudin sempat meninju badan korban di dekat Stasiun Rawa Buaya.

Usai ditonjok, Alfian pun dibawa menggunakan sepeda motor ke Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi dan diturunkan dekat bangunan ruko kosong persis samping Hotel Couleur.

Di lokasi ini, korban mengalami kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan 8 tersangka. Dengan sadis, tersangka memukul Alfian dengan keramik dan lampu neon.

Bahkan, Alfian sempat dicekik menggunakan tali rapia.

Setelah mengeroyok, para tersangka meninggalkan Alfian. Masyarkat yang melihat Alfian sempat membantu korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng.

Nyawa Alfian pun tidak dapat tertolong sesampainya di rumah sakit.

"Hari ini ada 30 adegan rekon, dari rekontruksi tersebut bisa tergambar betul fakta meninggalnya korban Moncos, hal yang tidak terlihat jadi terang," ujar Khoiri.

Lanjut Khoiri, motif para tersangka tega mengeroyok sampai menghabisi nyawa Alfian dikarenakan persoalan salah paham.

"Kemungkinan mereka salah target, seharusnya bukan korban yang dikeroyok, jadi motif masih abu-abu," kata Khoiri.

Adapun kedelapan tersangka adalah Riki (DPO), Vijay (DPO), Iwan Salim (botak), Rudy Tjong, Wahyudin, Mulyanto alias Petrik, Budiman dan Hirwan.

Sebelumnya, Alfian tewas setelah dianiaya sekelompok orang di sebuah lahan kosong jalan ring road Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (15/11/2019).

Alfian meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala dan lehernya. Sebelum meninggal dunia, Alfian sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapat pertolongan medis.

Sayangnya, nyawa Alfian tidak bisa diselamatkan. Alfian meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumahnya di kawasan Duri Kesambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/05/23144861/rekonstruksi-kasus-pembunuhan-alfian-diduga-korban-salah-sasaran

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke