Salin Artikel

Kesadaran PNS Jakarta Timur Dinilai Masih Kurang soal Larangan Bawa Kendaraan Tiap Jumat Pekan Pertama

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Timur Uus Kuswanto mengatakan, dirinya menyayangkan para pegawai Pemerintah Kota Administratif Jakarta Timur yang masih membawa kendaraan pribadi pada Jumat di pekan pertama tiap bulannya.

Pasalnya, pegawai yang membawa kendaraan pribadi itu jadi menimbulkan parkir liar di sekitaran Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Padahal kebijakan larangan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berlaku sejak zaman Gubernur Joko Widodo.

Saat itu, Jokowi menerbitkan Instruksi Gubernur nomor 150 tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Melalui kebijakan itu, Jokowi menginginkan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menggunakan transportasi umum sehari dalam sebulan guna memberikan contoh kepada masyarakat.

Uus mengatakan, pegawai Pemkot Jakarta Timur masih kurang kesadaran untuk mematuhi aturan itu. Padahal, pihaknya bersama Satpol PP sudah beberapa kali memberi peringatan kepada para pegawai itu.

"Itu kan pintu gerbang ditutup. Saya sama Satpol PP juga sebenarnya sudah minta peringatin. Tapi jujur saja, kesadarannya kan masih kurang, ada yang ngakalin. Ini bahan evaluasi biar Satpol PP yang ambil langkah. Yang jelas aturan itu masih tetap kami lakukan," kata Uus saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2019).

Uus menambahkan, pihaknya akan terus lakukan evaluasi terhadap hal tersebut untuk nantinya menertibkan pegawai yang masih membawa kendaraan pribadi pada Jumat pekan pertama.

"Macem-macem itu, ada juga pengunjung yang mau ke Wali Kota, karena dia enggak tahu, jadinya parkir di luar juga. Macem-macem lah itu. Padahal mereka masuk tidak apa-apa kalau parkir. Kan di seleksi petugas. Kalau PNS tidak boleh masuk, kalau warga tidak apa-apa parkir di dalam," ujar Uus.

Adapun Pantauan Kompas.com di sekitar Kantor Wali Kota Jakarta Timur Jumat siang ini, sejumlah sepeda motor berjejer rapi di depan Kantor BPN Jakarta Timur. Tak hanya itu, sejumlah mobil juga ada yang terparkir di pinggir jalan.

Parkir liar itu ada karena seluruh pintu utama Kantor Wali Kota Jakarta Timur ditutup pada tiap Jumat pekan pertama tiap bulannya.

Adapun parkiran di dalam Kantor Wali Kota nampak sepi dan hanya ada kendaraan operasional sejumlah instansi.

Juru parkir liar setempat pun mengakui para pegawai Pemkot Jakarta Timur memang kerap parkir di luar Kantor Wali Kota Jakarta Timur tiap Jumat pekan pertama.

"Penuh ini parkiran tiap minggu pertama awal bulan. Kendaraannya punya pegawai-pegawai, tamu-tamu Wali Kota," kata Eri, salah seorang juru parkir setempat, Jumat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/06/23325811/kesadaran-pns-jakarta-timur-dinilai-masih-kurang-soal-larangan-bawa

Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke