Salin Artikel

Dirut RSJ Dr Soeharto Sayangkan Pemukulan Terhadap Pasien Gangguan Jiwa yang Kabur

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan, dr Laurentius Panggabean menyayangkan aksi pemukulan yang dilakukan oleh salah satu petugas keamanan rumah sakit saat mengamankan pasien.

Laurentius mengatakan, tindakan represif tersebut bukan merupakan cara menangani pasien dengan gangguan kejiwaan, meski pasien sudah berada di luar wilayah rumah sakit.

"Kejar sampai keluar dari RS yang penting kan pasien aman. Lalu dikejar tapi mungkin pas ketangkap prosedur yang terjadi enggak sesuai dengan SOP kita memang," ucap Lauren di RSJ, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/12/2019).

"Karena dia lari kemudian dikejar, setelah didapat seolah-olah itu yang lari bukan pasien seolah-olah kriminal, ini yang disayangkan," lanjut dia.

Lauren mengatakan, semestinya pihak keamanan mampu menahan emosi mereka saat menghadapi pasien.

Jika sudah kelewatan, bisa saja pasien memberontak dan membahayakan warga atau benda yang ada di sekitar lokasi.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pihak keamanan lari untuk mengejar pasien seakan pasien adalah pelaku kriminal.

Atas kejadian itu, pihak rumah sakit juga telah memanggil keluarga F. Sementara untuk pihak keamanan, Lauren mengatakan akan meninjau ulang kontrak kerjasama terkait pemukulan pasien.

"Memang kepada pihak keluarga sudah kami sudah meminta maaf, memang ini sesuatu yang di luar perkirakan kita. Dan untuk pihak keamanan akan meninjau kerja sama," ujar Lauren.

Saat ini, F sudah dibawa ke rumah sakit dan dikembalikan ke pihak keluarga.

Sebelumnya, beredar video di media sosial memperlihatkan seorang pria diamankan oleh petugas keamanan.

Di video tersebut, pasien mengenakan baju lengan panjang berwarna hijau dan celana biru diamankan dengan sedikit tindakan kekerasan.

Dalam unggahan akun Instagram @makassar_iinfo pria yang duduk di kursi disebut kabur dari rumah sakit.

Kejadian tersebut terjadi di kawasan Grogol, Jakarta Barat pada Selasa (10/12/2019).

Berikut isi unggahan dari akun sosial media "Sedih, diduga tidak bisa membayar tagihan, pasien ini kabur dari rumah sakit. Mirisnya lagi, pria yang berpakaian security lakukan kekerasan (10/12/2019)," tulis akun Istagram tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/10/19415651/dirut-rsj-dr-soeharto-sayangkan-pemukulan-terhadap-pasien-gangguan-jiwa

Terkini Lainnya

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke