Salin Artikel

Belajar dari Kasus Kakek yang Tewas Disengat, Ini Cara yang Tepat Musnahkan Sarang Tawon

Kakek Sutarma meninggal dunia akibat sengatan tawon itu.

Peristiwa itu berawal ketika tetangga Sutarma hendak memusnahkan sarang tawon yang ada di bubungan atap rumahnya, pada Rabu (11/12/2019).

Menggunakan sebilah bambu panjang, ia menyodok-nyodok sarang tawon tersebut pada siang hari.

Tawon-tawon itu langsung berhamburan. Mereka menyerang secara kolosal warga yang ada di sekitar mereka. Sutarma jadi korban paling parah.

Komandan Regu Tim Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Adhi Nugroho menyebut bahwa cara pemusnahan sarang tawon semacam tadi keliru.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu ditempuh sebelum memusnahkan sarang tawon secara mandiri.

"Kalau untuk melaksanakan pemusnahan sarang tawon sendiri, yang pasti mesti menggunakan alat perlindungan diri dulu, ya. Minimal, pakai jaket yang tebal, pakai penutup kepala atau helm yang rapat. Kemudian sarung tangan yang tebal dan rapat juga. Itu yang selalu harus kita lakukan," Adhi menjelaskan kepada Kompas.com, Selasa (17/12/2019) siang.

Sebab, sengat tawon berukuran kecil sanggup menembus pori-pori pakaian apabila pakaian terlalu tipis. Celah sekecil apa pun juga tak dapat dibiarkan. Maka, ada baiknya mengikat rongga pakaian menggunakan tali atau lakban.

"Lalu, kita menyemprotkan obat semprot nyamuk atau cairan serangga di lubang sarang. Karena itu lubang aktivitasnya," tambah Adhi.

Ia pun menyarankan agar pemusnahan sarang tawon dilaksanakan pada malam hari. Seperti manusia, tawon cenderung lebih pasif pada malam hari.

"Malam hari baru mereka tidak beraktivitas, terus mereka ngumpul di dalam sarang juga malam hari," kata Adhi.

Namun, Adhi menyarankan agar pemusnahan sarang tawon dilakukan dengan bantuan pemadam kebakaran. Selain punya perlengkapan yang lebih memadai, pemadam kebakaran juga lebih banyak jam terbang dalam hal ini.

"Akhir-akhir ini, permintaan pemusnahan sarang tawon di kita meningkat banyak sekali," tutup dia.

Sebagai informasi, tawon Vespa affinis juga pernah menewaskan tujuh orang warga di Klaten, Jawa Tengah dalam rentang 2017-2018.

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan bahwa tawon Vespa affinis menjadi berbahaya jika menyerang secara berkelompok. Sengatannya dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.

"Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/17/15290471/belajar-dari-kasus-kakek-yang-tewas-disengat-ini-cara-yang-tepat

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke