Salin Artikel

Akal Bulus Tiga Remaja yang Rekayasa Perampokan Minimarket karena Kecanduan Judi Online

JAKARTA, KOMPAS.com - Judi online memiliki daya tarik yang tinggi bagi siapa saja yang sudah pernah memainkannya dan mendapat keuntungannya.

Saat kalah, pemain akan penasaran untuk bisa menang. Saat menang, pemain cenderung akan terus bermain sampai dapat untung yang besar.

"Kadang kalah, kadang menang memang judi ini daya tariknya luar biasa," kata Kanit Reskrim Polsek Menteng AKP Gozali kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2019).

Jika sudah ketagihan, seseorang bisa nekat melakukan apapun hanya untuk bisa mendapatkan modal untuk bermain judi.

Seperti yang dilakukan tiga remaja berinisial MBS (14) dan kedua temannya, FD (18) dan IP (14).

Pada 20 Desember 2019, MBS dan IP yang sudah kecanduan judi online ini, membutuhkan uang untuk modal judi.

Akal bulus IP pun muncul saat mengetahui temannya, FD, merupakan seorang karyawan minimarket 24 jam di Ruko Puri Inn, Jalan Cisadane, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Saat FD sudah pulang kerja, mereka bertiga pun berkumpul seperti biasa di kediamannya, Rumah Susun (Rusun) Cakung Km 2, Jakarta Timur.

Saat itu, IP menawarkan ide kepada kedua temannya itu untuk mendapatkan uang banyak.

IP menawarkan rencana rekayasa perampokan pada minimarket 24 jam tempat FD bekerja.

"'Nanti, lu gua todong pura-puranya. Gua dorong-dorong'," kata Gozali seraya menirukan ucapan IP kepada FD.

Rencana perampokan, IP dan MBS akan datang ke minimarket tersebut pada Minggu (22/12/2019) dini hari menggunakan sepeda motor.

MBS bertugas menjaga di luar minimarket. Sedangkan IP sebagai eksekutor yang berpura-pura menodong pisau ke arah FD yang sedang berjaga di minimarket tersebut.

Rencana itu pun disetujui oleh MBS dan FD.

Pada Minggu dini hari, sebelum beraksi, mereka berkumpul terlebih dahulu di sekitar minimarket guna matangkan rencana jahat itu.

Tepat pukul 04.00 WIB, aksi rekayasa perampokan dimulai dan berjalan lancar. IP sebagai eksekutor menggasak uang sebesar sekitar Rp 14 juta. Usai merampok, MBS dan IP kabur dan kembali ke rumahnya.

CCTV ungkap rekayasa perampokan

Aksi rekayasa perampokan itu tanpa disadari MBS, IP dan FD ternyata terekam kamera CCTV minimarket. Perampokan itu pun diketahui atasannya FD.

Sesuai prosedur, FD pun melaporkan kejadian perampokan itu ke Mapolsek Menteng.

Selesai membuat laporan, polisi merasa ada yang janggal dengan laporan FD. Hal itu terlihat dari laporan FD yang menjelaskan bahwa uang yang dirampok dari kasir minimarket.

Uang itu merupakan uang hasil pendapatan harian.

"Harusnya kan uang itu dimasukkan ke brankas, tapi ini malah di kasir, di situ dia sudah salah prosedur, di situ kita curiga," ujar Gozali.

Namun, untuk menjawab kecurigaan itu, polisi langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) melakukan olah TKP, mewawancarai saksi, termasuk mengumpulkan seluruh rekaman CCTV di minimarket dan sekitarnya.

"Kita itu pas ada laporan datang langsung cek TKP ambil semua CCTV lihat rekamannya, kemudian kita analisa," ujar Gozali.

Hasil analisa, ternyata terdapat salah satu rekaman CCTV yang memperlihatkan FD bertemu dengan MBS dan IP di sekitar TKP beberapa saat sebelum rekayasa perampokan dimulai.

Polisi pun langsung mengejar ketiga remaja itu di kediamannya.

"Kita gerebek tiga-tiganya di rusun itu. Dan di situ FD ngakui perbuatannya. Uangnya disimpan di bawah kasur," ujar Gozali.

Tiga remaja itu diamankan ke Mapolsek Menteng beserta barang bukti lainnya.

"Uangnya sudah sempat dibelikan handphone sama pelaku," ujar Gozali.

Karena perbuatannya, ketiganya kini harus mendekam di penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/27/10212321/akal-bulus-tiga-remaja-yang-rekayasa-perampokan-minimarket-karena

Terkini Lainnya

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke