JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta Achmad Izzul Waro menanggapi aksi demo sejumlah pegawai magang di depan Balai Kota DKI Jakarta.
Menurut Izzul pegawai magang tidak otomatis diangkat menjadi karyawan sehingga seharusnya tak bisa menuntut untuk langsung diangkat.
Pegawai magang sendiri mayoritas merupakan lulusan SMA yang diberi kesempatan bekerja di transjakarta.
"Itu magang. Banyak yang baru lulus SMA belum punya pengalaman kerja kita kasih kesempatan magang di transjakarta tapi bukan berarti mereka otomatis menjadi karyawan," ucap Izzul di lantai 5, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).
Izzul menjamin dengan adanya unjuk rasa ini tak akan mengganggu pelayanan dan operasional transjakarta.
"Mestinya sudah diantisipasi oleh Dir Operasional Pak Prabu karena ini kan bukan ibaratnya magang ini selesai akhir bulan ini berapa, bulan depan berapa, itu sudah siklus," kata dia.
Diketahui, sejumlah pegawai magang PT Transjakarta berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).
Mereka menuntut kepastian mengenai status kepegawaian mereka.
Salah satu pegawai bernama Jodi mengatakan, mereka dijanjikan akan diangkat menjadi karyawan kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) setelah magang selama tiga bulan.
Alih-alih dijadikan karyawan kontrak, waktu magang mereka justru diperpanjang.
"Katanya tiga bulan magang. Setelah magang, ada kontrak, PKWT, tapi sampai sekarang enggak ada kepastian. Ada yang sudah empat bulan, enam bulan," ujar Jodi di depan Balai Kota.
Petugas layanan bus tersebut berujar, selama magang, mereka hanya digaji Rp 100.000 per hari. Padahal, mereka seringkali bekerja di atas delapan jam dalam satu hari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/30/19102831/pegawai-magang-demo-minta-dikontrak-ini-kata-pt-transjakarta