Lumpur tak kunjung habis sejak Rabu (1/1/2020) saat banjir besar melanda permukiman yang berada tepat di tepi Kali Bekasi itu.
Kompas.com menyusuri wilayah RW 008 Pondok Gede Permai pada Kamis sore. Sebanyak 6 RT di sana masih dipenuhi lumpur yang masuk hingga rumah warga.
Sebagian rumah atapnya lapuk dan bergelombang, sisa jejak banjir besar yang melanda saat Tahun Baru 2020 lalu.
Beberapa rumah warga telah ditinggalkan oleh penghuninya karena hancur dan terendam lumpur.
Kebanyakan pilih mengontrak rumah sembari menunggu rehabilitasi Pondok Gede Permai, sebagian kecil meninggalkannya secara permanen.
Sejumlah warga tampak kelelahan kerja bakti mendorong lumpur dengan peralatan seadanya ke arah selokan. Selokan tersebut tak dapat mengalir karena sudah penuh lumpur.
"Tolong bantuin siramin lumpur ini saja, dong," rajuk Erlina, warga RT 001 RW 008 yang rumahnya tepat berhadapan dengan tanggul Kali Bekasi, kepada wartawan yang ia kira aparat Pemerintah Kota Bekasi. Banjir merendam sampai tingkat dua rumahnya.
Erlina berujar, keadaan lumpur yang masih merendam gang membuat akses bantuan tidak dapat masuk. Sampah pun tak terangkut, menimbulkan bau busuk yang amat mengusik.
"Orang-orang kan malas lewat sini, masuk pun susah kalau kayak gini. Sudah pada gatal-gatal," ujar dia.
Seorang pria paruh baya di RT 004 RW 008 yang enggan menyebutkan namanya juga mengeluhkan hal senada.
Ia mengaku sudah kelelahan membereskan lumpur yang seolah tiada habisnya.
"Capek banget, dari hari pertama surut enggak sudah-sudah," kata dia, ogah diwawancarai lebih jauh karena mengaku sangat lelah.
Oonk, salah satu anggota Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) Jatiasih, menyebut bahwa wilayah RW 008 adalah wilayah paling parah terdampak banjir dan paling lamban rehabilitasi pascabanjirnya di Perumahan Pondok Gede Permai.
"Kita di sini kan jauh, lambat, lambatnya sih memang karena kondisi begitu macet, lumpur banyak," ujar Oonk kepada wartawan di rumahnya di RT 007 RW 008, Kamis sore.
Oonk juga menyatakan, Pondok Gede Permai merupakan wilayah paling parah terdampak banjir seantero Jatiasih. Sedangkan wilayha Jatiasih merupakan wilayah paling parah terdampak banjir di Kota Bekasi.
Kondisi perumahan yang terletak di pertemuan dua arus sungai besar, yakni Sungai Cikeas dan Cileungsi memperparah keadaan itu.
Air sungai melimpasi tanggul Kali Bekasi hingga ketinggian di atas 4 meter, merendam lantai 2 perumahan warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/09/19460371/sepekan-lebih-pascabanjir-lumpur-di-pondok-gede-permai-bekasi-masih