Salin Artikel

Pilkada Depok 2020, Empat Partai Bentuk Koalisi "Tertata"

DEPOK, KOMPAS.com - Empat partai politik yang terdiri dari Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN sepakat membentuk koalisi menghadapi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2020.

Berbekal 12 kursi di DRPD Kota Depok, empat partai itu menggelar deklarasi koalisi "Tertata", akronim dari visi-misi koalisi itu: tertib, taat, dan takwa.

Deklarasi koalisi dihelat di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Sabtu (1/2/2020) lalu.

"Kami mencoba membuat deklarasi Sabtu kemarin. Kita (PAN), bersama Demokrat, PPP, PKB menyatukan persepsi, visi, dan misi," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Depok, Fitri Haryono ketika dihubungi Kompas.com, Senin (3/1/2020) siang.

"Kami akan terbuka untuk melakukan komunikasi poltik dengan siapa pun," tambah dia.

Dua hari setelah deklarasi, Fitri mengakui bahwa koalisi ini belum secara tegas mengusung siapa bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2020 kelak.

Yang jelas, pembentukan koalisi ini sebagai bentuk bahwa keempat partai tersebut bakal satu sikap dalam kontestasi Pilwalkot Depok 2020.

"Untuk segala sesuatunya, kita harus putuskan berempat mulai dari sekarang," tutup Fitri.

Koalisi "Tertata" berpeluang besar menjadi poros ketiga dalam Pilwalkot Depok 2020, di samping dua poros yang sejauh ini telah terbentuk, yakni poros PKS dan poros Gerindra-PDI-P.

Akan tetapi, Fitri menyatakan, masih terbuka pula kemungkinan koalisinya bergabung dengan kedua poros yang sama-sama belum final itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/03/13244581/pilkada-depok-2020-empat-partai-bentuk-koalisi-tertata

Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke