Salin Artikel

Fakta-fakta Kasus Suami yang Tega Tusuk Istri Sendiri di Serpong Utara

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi. Kali ini peritiwa itu terjadi di salah satu perumahan kawasan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (4/2/2020) dini hari.

Suami yang bernama Azwar (36) tega menusuk istrinya sendiri, Siska (40) dengan cara membabi buta.

Korban yang dihujani tusukan dengan pisau dapur mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Berikut fakta-fakta dari kejadian tersebut:

Kronologi

Salah satu petugas kemanan perumahan setempat Yogas mengatakan, peristiwa penusukkan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB.

Pasangan suami istri (pasutri) yang diketahui baru mengontrak sekitar enam bulan itu terlibat cekcok di teras rumah.

Warga yang risih akibat pertengkaran itu meminta keduanya untuk masuk ke dalam rumah miliknya.

"Tapi setelah masuk keributan masih terjadi. Saat itu warga yang terganggu melapor ke pos sekuriti melalui telepon," kata Yogas saat ditemui di lokasi.

Khawatir keributan berbuntut panjang,petugas keamanan beserta warga lainnya langsung menuju rumah pasutri itu.

Sesampainya di lokasi, suara keributan yang semula keras mulai mereda.

Suara berganti teriakan meminta tolong dan rintihan.

Tak berselang lama, Azwar keluar dengan tangan yang menggenggam pisau telah berlumuran darah.

"Melihat orang ramai (pelaku) langsung dikejar. Kita pada lari, ada yang sebagian masuk rumah melihat kondisi istri pelaku. Saat itu sudah berceceran darah di lantai dua rumah itu dan istinya banyak tusukan di badannya," ucap Yogas.

Pelaku kemudian duduk di depan pos keamanan perumahan tersebut.

"Saat itu saya coba deketin. Saya bilang kalau mau diteman buang pisaunya. Akhirnya dia buang baru saya deketin dan ajak ngobrol," kata dia.

Merekam saat menusuk

Warga kaget ketika mengetahui cekcok yang berujung penusukan itu. Warga bercerita pelaku sering menyebut istrinya dengan sebutan dajal.

"Dia (pelaku) terus menyebut-nyebut istrinya dajal. Katanya giginya bertaring makanya ditusuk," kata Yoga.

Selain itu pelaku juga sempat merekam dengan ponsel pribadinya saat melakukan penusukan terhadap istrinya.

"Saat itu pelaku juga membuat video saat menusuk-nusuk istrinya," ujarnya.

Rekaman penusukan itu diketahui saat pelaku yang berhasil diamankan memperlihatkan videonya kepada warga.

"Tahunya dia (pelaku) merekam itu saat dia menunjukan videonya ke saya dan warga. Benar ada video saat menusuki istrinya," ucapnya.

Yogas menduga, kalau pelaku yang tega menusuk istrinya sendiri itu memiliki masalah kejiwaan.

Sebab selama diamankan oleh warga, pelaku juga kerap berteriak dajal saat melihat seseorang di depannya.

"Itu kalau ada orang lewat di depannya dia (pelaku) bilang dajal kemudian dikejar sama dia. Tapi setelah kejadian (penusukan) itu aja begitu," ungkapnya.

Sosok tertutup

Peristiwa penusukan yang terjadi tengah malam itu membuat warga tak percaya.

Pasalnya, pelaku dan korban dikenal sosok yang tak pernah bersosialisasi dengan para tetangga perumahan.

"Ini dia (pelaku) memang dikenal tertutup dan pendiam. Warga sini juga pada tahu dia orang itu begitu (pendiam)," kata Yogas.

Selama tinggal, kata Yogas, keseharian pelaku dan korban disibukan dengan bekerja sehingga tak pernah menjalin komunikasi dengan tetangganya.

"Keduanya kerja. Asal lewat sini naik ojek itu juga melengos aja," paparnya.

Sering ribut

Namun tetangga pelaku, Christine mengatakan, keduanya kerap terlibat cekcok dalam beberapa waktu terakhir.

"Rumah saya memang kebetulan sampingan. Mereka itu memang sering ribut selama tinggal di sini," kata Christine.

Christine tak mengetahui apa penyebab cekcoknya antara pelaku dan korban selama ini.

Namun, kata Christine, dalam satu minggu ada saja yang dipertengkarkan mereka.

"Sering ributnya. Mungkin ada setiap satu minggu sekali mereka ribut," katanya.

Bahkan keributan antar keduanya membuat Christine yang bertetangga paling dekat merasa cemas.

Pasalnya, keributan yang terjadi begitu keras terdengar hingga membenturkan sesuatu ke tembok.

"Pernah saya dengar itu tembok seperti pukul keras. Nggak tau mukulnya pakai apa. Pakai tangan atau barang yang jelas keras banget," ucap Christine.

Histeris di kantor polisi

Akibat kejadian itu, Azwar yang sebelumnya diamankan warga telah diserahkan ke kantor Polisi Sektor Polsek Serpong.

Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Sumiran mengatakan, pelaku yang akan diperiksa terus berteriak histeris.

"Tidak melakukan apa-apa mungkin hanya histeris karena melakukan perbuatannya," ujar Sumiran.

Itu membuat polisi sulit memintai keterangan pelaku karena kondisinya masih belum stabil perbuatan yang dilakukan.

"Saat ini pelaku belum bisa dimintai keterangan," katanya.

Sampai saat ini, polisi baru meminta keterangan para saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut untuk melakukan penyelidikan.

Menurut Sumiran, diketahui pelaku juga berstatus sebagai seorang dosen yang mengajar di salah satu perguruan tinggi kawasan Kota Tangerang.

"Suami dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah Tangerang, istrinya ibu rumah tangga," tuturnya.

Adapun korban yang mengalami kritis akibat penusukan itu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Permata Ibu, Kota Tangerang.

"Korban masih dirawat intensif. Untuk pelaku nanti kita akan periksa di Rumah Sakit Kramat Jati untuk psikisnya," kata Sumiran.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/05/07320311/fakta-fakta-kasus-suami-yang-tega-tusuk-istri-sendiri-di-serpong-utara

Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke