Salin Artikel

5 Fakta Pelemparan Batu ke Rumah Ketua PA 212 di Depok

Slamet pun memutuskan untuk melapor ke Polres Metro Depok karena pelaku insiden ini merupakan orang tak dikenal.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai insiden pelemparan batu itu sebagai berikut:

1. Dua kali dilempar

Batu dua kali dilemparkan ke rumah Slamet dengan selang waktu yang cukup jauh. Pelemparan pertama terjadi pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, mengenai dua kaca sekaligus.

Pelemparan kedua terjadi selepas subuh. Lemparan batu meleset sehingga mengarah ke pintu rumah.

2. Ciri-ciri pelaku

Iyus (59), tetangga yang rumahnya tepat di sisi kiri rumah Slamet menuturkan, ada dua orang yang diduga pelaku pelemparan batu.

Keterangan itu ia peroleh dari anaknya yang segera melongok dari tirai jendela kamar ketika suara pecahan kaca terdengar.

"Kata anak saya orangnya dua boncengan naik motor. Orangnya kecil-kecil gitu. Dia enggak pakai helm, pakai topi gitu. Kenceng dari arah kanan ke kiri," ujar Iyus, Selasa.

"Cuma motornya enggak begitu jelas warnanya tuh karena kan jalannya memang gelap," ia menambahkan.

3. Dugaan motif pelaku

Slamet punya dugaan sendiri soal motif pelaku pelemparan batu ke rumahnya. Ia menyebut insiden ini sebagai "teror" berkaitan dengan sepak terjangnya.

"Kami menduga ini terkait dengan apa yang akan kami lakukan Jumat nanti (21/2/2020), di mana kami akan menggelar aksi besar untuk melawan korupsi selamatkan NKRI di Istana Negara," kata Slamet kepada wartawan di kediamannya, Selasa siang.

"Kemungkinan kedua, mungkin (pelaku) tidak nyaman juga tidak nyaman dengan beberapa isi ceramah saya," ujar dia.

4. Slamet klaim beberapa kali diancam

Slamet mengaku insiden pelemparan batu ke rumahnya merupakan insiden pertama ia menerima ancaman secara fisik.

Sebelum insiden yang ia sebut "teror" itu, ia mengaku beberapa kali mengalami ancaman, tetapi secara virtual.

"Yang ada selama ini paling teror lewat telepon, SMS, WhatsApp, dan sebagainya. Kekerasan seperti ini belum pernah terjadi," ujar Slamet.

5. Rumah dijaga ketat

Slamet sudah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Depok pada Selasa sore. Polisi belum mau berkomentar mengenai laporan ini.

Namun, guna mengantisipasi insiden serupa terulang kembali, rumah Slamet bakal dijaga oleh orang-orang dekatnya selama 24 jam nonstop.

"Bergantian nanti oleh anak-anak dari laskar, brigade, Bang Japar, dan jawara-jawara lainnya," ucap Slamet.

"Mereka luar biasa, tadi pagi sudah langsung merespons datang ke sini dan mereka akan menjaga kami dan keluarga insya Allah 24 jam," tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/19/06555561/5-fakta-pelemparan-batu-ke-rumah-ketua-pa-212-di-depok

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke