Salin Artikel

Polisi Tetapkan 8 Tersangka Perusakan AEON Mall Jakarta Garden City

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, delapan tersangka itu merupakan warga Kelurahan Cakung yang tinggal di sekitar AEON Mall.

Mereka terbukti terlibat dalam perusakan AEON Mall sehingga dijerat Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan terhadap Barang secara Bersama-sama.

"Inisial mereka yang terbukti melakukan perusakan adalah AW, SA, HR, AB, IF, DA, AAS, FAS," kata Yusri saat dihubungi, Rabu (26/2/2020).

Sementara itu, polisi juga mengamankan 16 orang lainnya yang berstatus sebagai saksi.

Para tersangka tengah menjalani pemeriksaan guna mengetahui auktor intelektualis di balik penyerangan pusat perbelanjaan itu.

"Pelaku yang diamankan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolresta Jakarta Timur," kata Yusri.

Jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur sebelumnya mengamankan para terduga pelaku di masing-masing kediamannya yang masih termasuk wilayah Kecamatan Cakung.

Polisi kemudian mencocokkan wajah mereka dengan rekaman CCTV di AEON Mall JGC.

"Rata-rata pelakunya di bawah umur, yang terakhir kita amankan masih kelas 2 SMP," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Hery menuturkan, mereka hanya ikut-ikutan saat rombongan warga mendatangi AEON Mall JGC.

Namun, saat situasi memanas, terjadi perusakan toko dan pintu palang parkir, serta aksi corat-coret konten pornografi pada AEON Mall JGC.

"Mereka melihat kerumunan massa yang berjalan, kemudian mereka ikut. Namun, untuk lebih lengkapnya nanti kita lakukan pemeriksaan terlebih dulu," tuturnya.


Sebelumnya polisi lebih dulu mengamankan seorang pemuda yang digelandang dari pintu belakang AEON Mall JGC.

Saat dibawa ke mobil Tim Rajawali Polrestro Jakarta Timur, pemuda yang menenteng bungkusan itu mengaku ikut demo karena rumahnya kebanjiran.

Menurut dia, banjir sebagai imbas luapan Waduk JGC yang belum memiliki muara sehingga saat hujan deras air meluap ke rumah warga.

"Karena rumah saya banjir, banjir gara-gara tanggul. Sebelumnya enggak kebanjiran," kata pemuda tersebut saat digiring masuk ke mobil Tim Rajawali Polrestro Jakarta Timur.

Sebanyak empat RW dari dua kelurahan dan dua kecamatan di Jakarta Timur dan Jakarta Utara terdampak banjir luapan Waduk JGC.

Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan, banjir yang merendam permukiman warga tersebut jadi pemicu penyerangan AEON Mall JGC pada siang kemarin.

"Karena daya tampung air di sini dan curah hujan cukup tinggi, jadi air masuk ke beberapa RW. Ada 04 RW yang kebanjiran," kata Arie.

Dua RW di Kelurahan Cakung Timur, yakni RW 06 dan RW 10, sedangkan dua RW lain di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara.

Namun, dia enggan membeberkan asal massa yang merusak sejumlah kaca toko, pintu palang parkir, dan AEON Mall JGC.

Pernyataan Arie dibenarkan Camat Cakung Achmad Salahuddin yang mengatakan bahwa warganya di dua RW terdampak banjir luapan Waduk JGC.

"Kalau hubungan dengan pintu air waduk itu RW 06 dan RW 10 Cakung Timur. Dua RW lainnya masuk Kelurahan Rorotan," kata Achmad.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah sebelumnya mengatakan, warga mengamuk lantaran ada kewajiban yang belum diselesaikan oleh manajemen JGC dalam perjanjian yang dimuat dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT).

"Jadi sudah diinstruksikan kepada Jakarta Garden City untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya yang tertuang dalam SIPPT yang ditandatangani antara Pemprov dengan pihak JGC," ucapnya.

Salah satu isi perjanjian tersebut adalah pihak manajemen JGC harus menuntaskan fasilitas prasarana dan sarana umum untuk memastikan kawasan di sekitarnya terbebas dari bencana banjir.

Di antaranya adalah menuntaskan pembuatan waduk hingga fasilitas pompa dan saluran drainase yang memadai.

"Salah satunya adalah menuntaskan waduk dengan fasilitasnya pompa dan saluran yang memadai serta menyediakan lahan waduk sejumlah 25 hektar dan lain lain. Jadi itu kewajiban yang tertuang dalam SIPPT yang sudah ditandatangani beberapa tahun yang lalu," jelasnya.

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu menyebutkan, beberapa pengerjaan sudah mulai dilakukan, tetapi belum selesai.

Hal inilah yang membuat warga marah karena air mengalir ke permukimannya.

"Belum tuntas, desainnya sudah ada. Memang di situ sebetulnya kemarin sudah kita kasih saran untuk dibuat sodetan ke BKT (Banjir Kanal Timur). Kemarin BBWSCC juga sudah kita sampaikan dalam rapat bahwa kita akan menyodet dari JGC yang memang punya dampak ke selatan maupun ke utara dari JGC itu. Sudah kita izin untuk sodet," terang Saefullah.


Hasil mediasi

Mediasi antara warga sekitar AEON Mall JGC dan pihak manajemen telah menghasilkan solusi untuk aliran air waduk di daerah JGC.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian mengatakan, pihak manajemen sepakat untuk mengalirkan air waduk ke Kanal Banjir Timur.

"Tadi sudah disampaikan bahwa mediasi sudah selesai. Hasilnya segera akan dilakukan langkah terkait dengan aliran air di waduk sini, akan dialirkan ke Kanal Banjir Timur," kata Arie di AEON Mall, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).

Arie mengungkapkan, pihak manajemen JGC akan segera melakukan pengerjaan aliran waduk tersebut.

"Segera akan dilakukan pengerjaan. Sekarang juga sedang dilakukan pengerjaan awal supaya aliran air bisa didorong keluar. Sudah ada alat berat masuk ke sini," ungkap Arie.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/26/07344701/polisi-tetapkan-8-tersangka-perusakan-aeon-mall-jakarta-garden-city

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke