Anies mengatakan saat ini ia masih fokus bekerja terkait penanganan bencana yang diakibatkan oleh hujan deras tersebut.
"Karena itu saya sampaikan kepada semua, izinkan saya bekerja bersama rakyat dulu sekarang ini bersama warga," kata Anies saat menghadiri Groundbreaking Museum Internasional Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020).
Anies mengatakan, ia dari kemarin malam masih berada di lapangan bersama dengan warga karena hingga pagi ini masih ada genangan banjir.
Kepada wartawan, ia berkata pembahasan mengenai banjir dan lainnya akan dibahas setelah penanganan bencana selesai
"Pembahasan mengenai banjir dan lain-lain kita lakukan setelah warga bisa kembali lagi ke rumahnya masing-masing," ujar Anies.
Berdasarkan Data BPBD Jakarta per Selasa pukul 12.00 WIB, ada 294 RW yang terendam banjir.
Catatan BPBD, banjir terparah terjadi di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian 2 meter.
Imbas banjir, sebanyak 973 kepala keluarga (KK) dengan total 3.565 jiwa mengungsi di 40 lokasi pengungsian.
Namun, pada Selasa sore, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengungsi akibat banjir bertambah menjadi 15.000 jiwa.
Menurut Anies, data tersebut tidak bersifat final karena terus bergerak sehingga bisa berkurang ataupun bertambah.
"Ada 74 lokasi pengungsian. Jumlah pengungsi tidak fix karena mereka datang dan pergi. Berkisar 12.000 hingga 15.000," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa sore.
Jawaban serupa soal Jakarta Banjir
Sikap Anies yang tak ingin menyentuh substansi soal penyebab dan solusi konkret yang agar Jakarta tak terus-menerus diterjang banjir bukan kali ini ditunjukkannya.
Beberapa saat setelah banjir terjadi pada Selasa (25/2/2020), Anies mengaku ingin fokus pada evakuasi warga. Ketika itu, wartawan bertanya solusi bagi Jakarta yang diterjang banjir berkali-kali.
"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," ucap Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa pagi.
Anies menyinggung ramalan BMKG pada Desember 2019 bahwa cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.
Anies enggan berkomentar lagi ketika ditanya mengenai antisipasi Pemprov DKI menghadapi cuaca ekstrem tersebut.
"Cukup," kata Anies sambil berjalan meninggalkan para wartawan.
Malam harinya, Anies kembali dikejar wartawan di hari yang sama.
Saat wartawan menanyakan solusi banjir, Anies lagi-lagi menjawab saat ini Pemprov DKI fokus pada evakuasi warga.
Padahal, berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta akan terus diguyur hujan hingga Maret.
Berkait prakiraan tersebut, Anies hanya meminta masyarakat waspada, tanpa membeberkan solusinya.
"Volumenya akan besar sekali. Jadi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada saja. Kemudian bila membutuhkan bantuan dan evakuasi respons ke kami, kontak kami ke 112," ucap Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/26/20205391/ditanya-soal-banjir-anies-izinkan-saya-bekerja-bersama-rakyat-dulu