Salin Artikel

PKS Depok Diminta Bentuk Koalisi Gemuk Hadapi Pilkada 2020

Anggota tim pemenangan PKS Kota Depok, Ade Supriatna berujar, meskipun partainya punya perolehan kursi terbanyak di Depok, namun pengurus pusat PKS ingin agar mereka merangkul sebanyak-banyaknya partai menghadapi Pilkada Depok.

"Kalau perintah langsung dari pusat, kami diharuskan meraih sebanyak-banyaknya teman. Bikin koalisi sebesar-besarnya," jelas Ade ketika dihubungi pada Jumat (6/3/2020) siang.

Hingga saat ini, sudah ada tiga poros koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020.

Poros petahana dimotori oleh PKS yang sudah tiga periode menempatkan calonnya sebagai penguasa Depok.

Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.

Sementara itu, kubu lain merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari Gerindra-PDIP dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.

Namun, hingga kini belum ada kesepakatan pasti antarparpol.

Ade meyakini bahwa konstelasi politik di Depok masih cair. Segala hal bisa terjadi hingga batas akhir pendaftaran pasangan calon ke KPU Depok.

"Makanya kita menjalin komunikasi dengan Koalisi Tertata, dengan Partai Golkar. Tapi, walaupun yang terdekat Koalisi Tertata dan Golkar, ada kemungkinan berubah juga," ia menjelaskan.

Begitu pula dengan Partai Gerindra, PKS tetap menjalin komunikasi.

Saat Pilkada 2015, PKS dan Gerindra berada dalam satu koalisi ketika mengusung pasangan M Idris dan Pradi Supriatna.

Pradi Supriatna ialah kader Gerindra.

"Masih komunikasi dengan Gerindra. Tidak menutup kemungkinan, ada lah (peluang koalisi), tergantung surat keputusan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) juga," ujar anggota DPRD Kota Depok itu.

"Sama lah, yang lain juga masih wait and see juga, tidak tahu berpasangan dengan siapa. Nah itu masih terus dijalani komunikasinya," Ade mengakhiri.

PKS sebelumnya mengumumkan tiga besar bakal calon (Balon) Wali Kota Depok 2021-2026.

Ketiga nama ini adalah hasil pengerucutan dari lima balon yang sebelumnya telah dikeluarkan PKS untuk dikenal warga Depok berdasarkan hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira PKS).

Ketiga adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rahmayanti.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih memperjuangkan pencalonan salah satu dari tiga kader tersebut.

Sohibul menekankan, pihaknya untuk saat ini tak akan mengacuhkan perjuangan ketiga bakal calonnya yang telah melalui proses panjang.

Namun, ia mengakui, tidak menutup kemungkinan pihaknya mengusung calon lain nantinya, salah satunya Wali Kota Depok petahana Mohammad Idris.

Pasalnya, konstelasi politik kedepan tidak bisa ditebak.

"Misalkan tiba-tiba dari pihak lawan ada calon kuat yang kita kalkulasi tidak mungkin dihadapi oleh (tiga balon) ini, ya bisa saja ada calon baru dari eksternal atau internal," tutur Sohibul seusai acara Latansa PKS Kota Depok di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020).

Meski demikian, Iman meyakini PKS akan mengusung salah satu dari tiga kader tersebut sebagai calon wali kota Depok.

Sementara Idris sebagai petahana, kata dia, bisa saja diusung sebagai calon wakil wali kota.

"Saya yakin dari tiga itu yang kita ambil. Idris masuk dari jalur khusus juga mungkin saja, tapi posisinya bisa saja Idris jadi wakil, (calon) Pemira jadi walinya," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/06/12570351/pks-depok-diminta-bentuk-koalisi-gemuk-hadapi-pilkada-2020

Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke