Salin Artikel

Antisipasi Penularan Virus Corona, UI Batasi Interaksi dengan Mancanegara

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia (UI) Rosari Saleh mengatakan, pihak kampus telah menyusun beberapa langkah dalam mengantisipasi penularan virus corona.

Salah satunya, pembatasan interaksi dengan segala hal yang berkaitan dengan mancanegara, misalnya pertukaran mahasiswa dan kegiatan konferensi di luar negeri.

"Dalam beberapa hal kami antisipasi, misalnya dengan mengurangkan aktivitas pertukaran mahasiswa, kemudian conference," jelas Rosari kepada wartawan di Kampus UI, Jumat (6/3/2020) sore.

"Orang asingnya juga banyak kan yang batal ke Indonesia," ia menambahkan.

Rosari mengungkapkan, kegiatan kuliah yang melibatkan dosen maupun guru besar dari mancanegara pun akan dibatasi.

Teknologi kuliah via videocall dianggap dapat menjadi substitusinya.

"Kunjungan-kunjungan misalnya kunjungan oleh guru besar atau profesor dari luar negeri kami alihkan, ke video conference atau via Skype," ujar Rosari.

"Jadi, kami menyiasati bahwa kalau memang kita harus bertemu karena ada persoalan-persoalan dan diskusi-diskusi yang harus dijalankan, nanti melalui video conference," tambah dia.

Di samping itu, UI juga meminta sivitas akademikanya untuk menunda aktivitas kuliah selama 14 hari seandainya baru kembali dari luar negeri.

Rosari mengungkapkan, kebijakan "karantina mandiri" ini sudah diterbitkan sejak beberapa hari yang lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/07/11391041/antisipasi-penularan-virus-corona-ui-batasi-interaksi-dengan-mancanegara

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke