Salin Artikel

Sempat Kontra, F-PKS Akhirnya Kirim Nama Gabung Pansus Banjir DKI

Fraksi PKS bahkan telah mengirimkan empat nama anggotanya untuk bergabung bersama pansus banjir.

Sekretaris Fraksi PKS Achmad Yani menuturkan, pihaknya setuju mengajukan nama untuk pansus banjir karena ada jaminan dari fraksi lain bahwa pansus tersebut tidak dipolitisasi.

Namun, murni untuk membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencari solusi penanganan banjir.

"Iya (sudah kirim nama-nama untuk pansus banjir). Kemarin ada jaminan dari teman-teman fraksi lain kita hanya ingin solusi. Tidak dipolitisasi untuk memojokkan Pak Gubernur," kata Yani saat dihubungi, Senin (9/3/2020).

Adapun nama-nama dari Fraksi PKS yang ditunjuk sebagai pansus banjir adalah Ketua Fraksi PKS Mohammad Arifin, Achmad Yani, Dedi Supriyadi, dan Yusriah Dzinun.

Surat penunjukan nama anggota PKS untuk bergabung dengan pansus banjir itu tertanggal 4 Maret 2020, dan ditujukan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Sempat kontra dan dianggap maladministrasi

Sebelumnya, Fraksi PKS menilai pembentukan pansus banjir tergolong maladministrasi.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi menganggap pansus banjir maladministrasi karena pembentukannya tidak diagendakan dalam rapat badan musyawarah.

"Artinya gini pas rapat (bamus) itu sudah diagendakan pimpinan mesti paraf gitu maka yang harus displin dalam agenda yang tertulis itu. (Bamus) tanggal 24," tutur Suhaimi, Rabu (4/3/2020).

Saat itu tidak ada agenda pembahasan pansus banjir namun tiba-tiba dibentuk oleh bamus.

"Itu dia yang kita protes agar tertib administrasi. Kalau saya harus dibamuskan karena bukan agendanya itu jadi jangan sampai ada penambahan-penambahan di luar yang disepakati itu," jelasnya.

Menurut dia, pansus banjir dianggap cacat prosedur karena di luar dari agenda yang disepakati.

"Padahal di situ saya paraf tapi agedanya tidak ada, jadi seolah-olah kita memparaf sesuatu yang tidak ada. Ke dua, kalau tidak ada agenda itu kan itu pansus ada anggarannya bagiamana memunculkan anggaran pansus padahal tidak ada disurat resmi Bamus," tambah Suhaimi.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi telah menyetujui pembentukan pansus banjir.

Prasetio telah menulis surat edaran ke fraksi-fraksi di DPRD DKI agar setiap fraksi mendaftarkan anggotanya yang menjadi anggota pansus tersebut.

Pansus itu bertujuan meninjau dan mengkaji masalah banjir di Jakarta. Pembentukan ini sesuai rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD pada 24 Februari ini.

"Telah disepakati bahwa DPRD Provinsi DKI Jakarta membentuk Panitia Khusus Banjir," kata Prasetio Edi dalam surat edaran yang ditandatangninya, Kamis (26/2/2020).

Dalam surat tersebut tertulis, pembentukan pansus sesuai dengan ketentuan Pasal 65 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota. Di Pasal 115 disebutkan, dalam membentuk Pansus, jumlah anggotanya paling banyak 25 orang anggota Dewan.

Berikut komposisi jumlah anggota pansus yang ditentukan untuk tiap fraksi:

a. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: 6 orang

b. Fraksi Gerindra: 5 orang

c. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera: 4 orang

d. Fraksi Partai Demokrat: 2 orang

e. Fraksi Partai Amanat Nasional: 2 orang

f. Fraksi Partai Solidaritas Indonesia: 2 orang

g. Fraksi Partai Nasdem: 2 orang

h. Fraksi Partai Golkar: 1 orang

i. Fraksi Partai PKB-PPP: 1 orang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/09/18084971/sempat-kontra-f-pks-akhirnya-kirim-nama-gabung-pansus-banjir-dki

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke