Salin Artikel

Cegah Penularan Covid-19, LRT Jakarta Rekayasa Operasional Selama 14 Hari

Penyesuaian jam operasional itu merupakan kelanjutan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membatasi layanan operasional transportasi publik.

"Hal ini diberlakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas interaksi penumpang agar dapat meminimalkan potensi penyebaran Covid-19," ujar General Manager Corporate Secretary PT LRT Jakarta Arnold Kindangen dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu malam.

Rekayasa operasi dan pelayanan LRT Jakarta meliputi:

1. Waktu operasi layanan dari yang semula pukul 05.00-23.00 WIB berubah menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.

2. Perubahan jadwal kedatangan kereta atau headway yang semula setiap 10 menit menjadi 30 menit.

3. Sekuriti yang bertugas akan memastikan jarak aman penumpang yang menggunakan layanan LRT Jakarta di stasiun ataupun kereta minimal 1 meter.

4. Tetap melanjutkan pengecekan suhu, apabila suhu melebihi 38 derajat celsius, calon penumpang tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.

5. Setiap stasiun telah menyediakan hand sanitizer dan masker.

6. Melakukan deep cleaning alias pembersihan mendetail dan menyeluruh secara berkala di kereta dan stasiun menggunakan disinfektan.

"Kami menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian para pelanggan LRT Jakarta atas perubahan yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama sebagai langkah preventif meminimalkan potensi penyebaran Covid-19," kata Arnold.

"LRT Jakarta akan segera menginformasikan kembali apabila terdapat perubahan kebijakan," tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/16/06205431/cegah-penularan-covid-19-lrt-jakarta-rekayasa-operasional-selama-14-hari

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke