Salin Artikel

Curhat Mereka yang Masih Kerja: Pengin WFH Bukan untuk Bersantai, tapi Takut Corona

Namun, nyatanya imbauan tersebut agaknya tidak terlalu dipedulikan oleh beberapa orang.

Salah satu karyawan yang masih sibuk berangkat pagi untuk bekerja adalah Ghina. Dia bahkan mengunggah foto yang memperlihatkan kondisi keramaian di dalam KRL pagi ini. 

"Kereta 15–30 menit sekali. Enggak ada social distancing. Terus kalau amit-amit gua jadi carrier enggak mungkin pihak transportasi atau pihak perusahaan mau tanggung jawab. Gua masih punya keluarga, teman, saudara. Mantap emang nih! Padahal dengan begini risiko penyebaranya tinggi," tulis Ghina melengkapi keterangan foto yang diunggah.

Saat dikonfirmasi, Ghina mengatakan kepada Kompas.com bahwa kondisi kepadatan penumpang yang dia abadikan tersebut terjadi di Stasiun KRL Citayam, Depok.

Ghina kemudian mengeluhkan kebijakan yang diterapkan kantornya. Dia menilai tidak ada kebijakan yang meringankan karyawan di tengah merebaknya pandemi Covid-19.

“Sampai hari ini belum ada keputusan untuk WFH di kantor saya, semua karyawan masuk seperti biasa,” kata dia.

Walaupun Pemprov DKI sudah meningkatkan status terkait virus dengan nama resmi SARS-CoV-2, manajemen kantor tempat Ghina bekerja masih saja bergeming tanpa mengindahkannya.

"Sampai hari ini belum ada kebijakan apapun dari kantor saya saat wabah corona, sekalipun Pemprov DKI bilang sudah harus WFH tapi HRD belum memutuskan apapun," kata dia.

"Kantor hanya kasih hand sanitizer dan masker, satu kotak satu ruangan. Jadi paling satu orang cuma dapat tiga," tambah dia.

Tidak hanya Gina, Tina juga merasakan hal yang sama. Karyawan perusahaan transportasi milik pemerintah itu mengaku tidak bisa bekerja dari rumah karena harus melayani publik. 

“Nah ini susah karena masih ada pegawai–pegawai di luar tranportasi  yang masih belum WFH, jadi berimbas sama yang pekerja transportasi juga,” kata dia.

Tina berharap pemerintah harus bersikap tegas pada perusahaan yang masih mempekerjakan karyawaanya di saat seperti ini.

“Menurut saya, kalau emang mau semi-lockdown atau dikarantina gini, mending benar-benar berlaku untuk semua. Kecuali untuk tenaga medis. Solusi transport-nya ya harus disediain dari pemerintahnya, kayak dibuat bus khusus nganterin mereka pulang,” kata dia.

Dia berharap pihak pemerintah dan perusahaan bisa lebih peka memperhatikan pegawainya. Bukan hanya sebatas mencari laba semata.

“Kami bukanya pengin WFH tuh supaya leha-leha di rumah, tapi memang saya takut corona-nya,” pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/23/14112151/curhat-mereka-yang-masih-kerja-pengin-wfh-bukan-untuk-bersantai-tapi

Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke