Salin Artikel

Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Jalani Isolasi Secara Mandiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara menerapkan perawatan dan isolasi secara mandiri.

Kepala Kesehatan Kodam Jaya Kolonel Stefanus Dony mengatakan, pasien di RSD Wisma Atlet merupakan pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit bawaan sehingga mereka masih bisa melakukan aktivitas secara mandiri.

"Pasien-pasien yang masuk rumah sakit ini (RSD Wisma Atlet) dengan sistem isolasi mandiri dalam arti pasien di sini adalah yang bisa melaksanakan aktivitas sendiri dengan ketentuan tidak ada penyakit penyerta dan mereka tidak didampingi dengan keluarga," kata Stefanus seperti dikutip dalam tayangan Kompas TV Petang, Rabu (1/4/2020).

Stefanus menjelaskan, para pasien Covid-19 ditempatkan masing-masing dalam satu kamar.

"Ada yang dua orang (dalam satu kamar) dengan kriteria tertentu karena satu kamar ada dua tempat tidur," ujar Stefanus.

Para pasien juga diwajibkan melaporkan hasil pemeriksaan suhu tubuh kepada tenaga medis dua kali dalam sehari.

"Setiap pagi mereka melaporkan temperatur pada pukul 07.00 WIB dan pukul 19.00 WIB dengan melakukan sendiri. Mereka akan menyampaikan melalui WhatsApp," ungkap Stefanus.

Seperti diketahui, jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara kembali bertambah per Rabu (1/4/2020) pukul 08.00, menjadi 428 orang, terdiri dari 260 pasien pria dan 168 pasien wanita.

Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 juga bertambah 4 orang menjadi 105 pasien.

Sementara, jumlah pasien yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 242 orang dan 81 pasien masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Hingga Rabu, total sebanyak 3 pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet meninggal dunia. Sebanyak 2 pasien yang belum diketahui hasil tes terkait Covid-19 meninggal dunia pada Minggu (29/3/2020) lalu dan seorang pasien kategori PDP meninggal dunia Senin (30/3/2020).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/01/20072081/pasien-covid-19-di-rsd-wisma-atlet-kemayoran-jalani-isolasi-secara

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke