Salin Artikel

Rekam Jejak Wagub DKI Riza Patria: Kontroversi Kasus Korupsi hingga Segudang Pengalaman Politik

Politisi Partai Gerindra ini menang telak melawan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 81-17.

Riza dipercaya mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyelesaikan masa jabatan 2017-2022.

Jauh sebelum jadi wagub DKI, Riza mempunyai segudang pengalaman hingga kontroversi.

Terseret kasus korupsi tahun 2005

Rekam jejak alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tak selalu mulus.

Pada tahun 2005, Riza sempat tersandung kasus korupsi. Kasus yang menjeratnya tersebut  merugikan negara hingga Rp 28,9 miliar. 

Saat itu, ia didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004 bersama rekan KPUD-nya saat itu Mohammad Taufik.

Taufik saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Kala itu, Riza menjabat sebagai Kepala Divisi II Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.

Seperti dikutip Kompas, Riza dituntut penjara satu tahun enam bulan dengan denda Rp 50 juta subsider kurungan enam bulan serta membayar uang pengganti Rp 488,5 juta secara tanggung renteng.

Namun dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Ketua Majelis Hakim Lief Sufijullah menyebutkan Riza tidak bersalah.

Menurut Hakim, Riza yang menjabat sebagai kepala divisi II KPUD DKI hanya memonitor dan melakukan koordinasi dengan pengguna barang.

Riza juga tidak terbukti melawan hukum karena dia dinilai tidak terbukti melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri, orang lain, ataupun suatu korporasi. 

Maka, dia tak bertanggung jawab atas pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004, sebab tugas tersebut sudah menjadi tugas kesekretariatan

Jadi cawagub DKI tahun 2012

Riza juga pernah mencalonkan diri sebagai cawagub pada tahun 2012 lalu.

Ketika itu, dia maju mendampingi Mayor Jenderal TNI Purnawirawan, Hendardji Soepandji melalui jalur perseorangan atau independen.

Hendardji dan Riza ketika itu harus mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP). Mereka pun berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 KTP warga Jakarta.

Keduanya menawarkan beberapa program untuk perubahan kota Jakarta ketika itu.

Dari peremajaan kota, perluasan ruang terbuka hijau (RTH), solusi kemacetan, hingga rencana untuk memiliki subway.

Namun keberuntungan belum diperoleh Riza saat itu. Ketika hari pemilihan, hitung cepat pun sudah dilakukan, suara Hendardji dan Riza kalah jauh dari pasangan lain.

Wakil rakyat di Senayan

Kariernya di dunia parlemen tak perlu diragukan lagi. Riza pernah menduduki sejumlah jabatan sebagai anggota DPR RI sejak tahun 2014.

Pada tahun 2014 hingga 2019, Riza menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Gerindra MPR RI. Pada periode yang sama, Riza juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Tak berhenti sampai di situ, Riza juga pernah menjabat sebagai Ketua Panita Kerja (Panja) Pertanahan Indonesia DPR RI pada 2014 hingga 2018 dan Wakil Ketua Pansus Undang-Undang Pemilu DPR RI pada 2016 hingga 2017.

Riza kembali melenggang masuk Kompleks Parlemen sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Partai Gerindra periode 2019-2024.

Dia juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI periode 2019-2024.

Tim pemenangan Prabowo-Sandi

Sebagai Politisi Partai Gerindra, Riza turut berkontribusi memenangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di setiap Pemilihan Presiden.

Prabowo diketahui tiga kali maju dalam kancah politik nasional.

Pada tahun 2009, Prabowo maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Megawati Soekarnoputri.

Lalu maju kembali sebagai capres pada tahun 2014 bersama Hatta Rajasa dan 2019 bersama Sandiaga Uno.

Dalam tiga kali pencalonan itu, Riza menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta maupun Prabowo-Sandi.

Wirausaha

Tak hanya sebagai politisi, Riza ternyata juga memiki banyak pengalaman di bidang industri.

Tercatat, ia pernah menduduki kursi Komisaris dua perusahaan, yakni PT Indoproperti Galaraytama pada 2001 sampai 2015, dan PT Penta Derma Gala pada 1999 hingga 2010.

Pria 51 tahun ini juga pernah menjadi Direktur Utama dari PT Gala Ray Pratama dari 1999 hingga 2015 dan PT Gala Ariatama dari 1997 sampai 2015.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/07/09315581/rekam-jejak-wagub-dki-riza-patria-kontroversi-kasus-korupsi-hingga

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke