Salin Artikel

Sampah Masker dan APD Meningkat, Petugas Kebersihan dan Pemulung Rentan Terkena Corona

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah makser sekali pakai dari sektor rumah tangga mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Petugas kebersihan dan pemulung pun menjadi rentan terkena virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

Hal tersebut karena banyak dari mereka yang belum mengenakan alat pelindung diri (APD), masker, dan sarung tangan ketika bekerja.

“Pengetahuan, kewaspadaan, dan juga respons dari para petugas persampahan dan juga pemulung terhadap pandemi corona dan isu corona ini juga belum begitu tinggi pemahamannya,” ujar Founder of Greeneration Foundation & Waste4Change Bijaksana Junerosano, dalam konferensi pers, Rabu (8/4/2020).

Pria yang akrab dipanggil Sano itu mengatakan, saat ini ada sekitar 300.000 petugas kebersihan dan sekitar 600.000 pemulung di Indonesia yang setiap hari berurusan dengan sampah rumah tangga.

Mereka berpotensi terinfeksi Covid-19 karena saat ini banyak ditemukan masker sekali pakai, tissue, dan botol bekas hand sanitizer dan disinfektan dalam sampah rumah tangga yang berpotensi jadi tempat penyebaran SARS-CoV-2.

“Sampah yang dihasilkan masyarakat ini punya potensi menyebarkan corona jika tidak diperhatikan dengan baik, dan petugas persampahan itu juga memiliki potensi terpapar virus corona dan menyebarkan virus corona tersebut,” ungkapnya.

Pemerintah, lanjut Sano, memang sudah mengeluarkan surat edaran mengenai penanganan sampah pada masa pandemi Covid-19. Namun, masih banyak petugas sampah yang masih belum bisa menerapkan karena kesulitan memenuhi kebutuhan APD.

“Realita di lapangan ternyata rekan-rekan di daerah masih cukup gamang dan belum bisa menyikapi cepat terkait surat edaran tersebut,” kata Seno.

Adapun pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) yang bersumber dari rumah tangga berpedoman pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 2 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/08/21391111/sampah-masker-dan-apd-meningkat-petugas-kebersihan-dan-pemulung-rentan

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke