Salin Artikel

Pengusaha Konveksi di Pamulang Keluhkan Harga Bahan yang Meroket di Tengah Pandemi Covid-19

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Muhammad Kahfi, pemilik usaha konveksi di Pamulang Timur, Tangerang Selatan, mengeluhkan dengan kenaikan bahan yang meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Kahfi yang mulanya memproduksi pakaian olahraga dan beralih memproduksi alat pelindung diri (APD) terus memutar otak untuk mendapatkan bahan baku dengan harga sesuai.

Pasalnya, pembuatan APD yang saat ini dilakukan dalam dua pekan terakhir bukan untuk komersil, melainkan didonasikan kepada tenaga medis yang menangani kasus Covid-19 di puskesmas dan rumah sakit.

"Kita yang lagi bingung bahan bakunya yang naik. Semula saya beli bahan (spundbond) buat goodie bag itu Rp 2.500, saat ini sudah Rp 18.000 per-meter," kata Kahfi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Kahfi mengatakan, selama membangun usaha konveksi, seluruh bahan yang akan diproduksi didapat dari kawasan Bandung, Jawa Barat.

"Saya dapat bahan di Bandung. Sampai untuk APD ini juga ambil dari sana. Makanya saya sempat heran di situasi saat ini ada yang memanfaartkan dengan menaikan harga," ucapnya.

Sampai saat ini, Kahfi sendiri masih bahan baku yang lebih murah.

Terakhir, ada salah seorang rekanannya menawarkan bahan dalam spesifikasi yang sama dengan harga yang lebih 'miring'.

"Tadi ada pabrik (bahan) di Bandung menawarkan saya dengan harga Rp 10 per meter. Lebih murah," kata Kahfi.

Kini, Kahfi berharap agar pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan soal harga bahan baku yang sama rata satu dengan lainnya.

"Saya berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk menyamakan harga bahan baku yang sama. Karena saat ini beda-beda. Ada teman saya dapat yang lebih murah dari saya," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/10/16060421/pengusaha-konveksi-di-pamulang-keluhkan-harga-bahan-yang-meroket-di

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke