Salin Artikel

Penyandang Disabilitas di DKI Jakarta Banyak yang Belum Dapat Bansos

Dalam kurun waktu tersebut, Pemprov DKI turut menyalurkan bantuan sembako bagi warga miskin dan rentan miskin yang terdampak penerapan kebijakan tersebut.

Namun, menurut organisasi Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) masih banyak penyandang disabilitas yang belum mendapatkan bantuan sosial (bansos) tersebut.

Padahal, menurut Eka Setiawan selaku Ketua Pertuni DKI Jakarta, penyandang disabilitas sangat rentan terdampak kebijakan PSBB karena mayoritas dari mereka merupakan pekerja harian yang kehilangan pekerjaan.

"Anggota Pertuni saja kurang lebih 750 orang, sementara yang bekerja di sektor formal dan mendapatkan gaji tetap itu tidak lebih dari 15 persen," kata Eka saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/4/2020).

Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan bansos dari Pemprov DKI.

Eka mengatakan, salah satu penyebab minimnya para penyandang disabilitas yang mendapatkan bansos ialah karena pendataan yang dilakukan Pemprov tidak menyeluruh.

"Soal bantuan ini selalu berkutat di persoalan data yang disingkronisasi dengan data seperti NIK dan lain-lain padahal kebanyak dari mereka tinggal tak sesuai dengan yang tertera di KTP," ucap Eka.

Sementara, di saat pendataan, para penyandang disabilitas ini harus bergabung dengan masyarakat umum yang kadang tak peka dengan keberadaan mereka.

Bahkan, informasi yang dipublikasikan juga tak cukup jelas bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik ini.

Sejatinya, Pertuni telah menyampaikan data terkait penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan dari pemerintah sebelum PSBB ini dilaksanakan. Namun tampaknya data itu tak dimanfaatkan dengan baik oleh Dinas Sosial.

Eka berharap, Pemprov DKI bisa memfasilitasi permasalahan tersebut agar tak ada penyandang disabilitas yang harus menderita lebih saat PSBB ini.

Adapun program pembagian bansos berlangsung dua pekan, yakni dari 9 April lalu hingga 24 April 2020 atau selama masa PSBB di Jakarta diberlakukan.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan 1,2 juta kepala keluarga (KK) jadi penerima bansos itu.

Dana program itu bersumber dari realokasi APBD Provinsi DKI Jakarta.

Bagi masyarakat yang ingin menanyakan terkait program bansos dapat menghubungi call center Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta di nomor 4265115.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/16/20564991/penyandang-disabilitas-di-dki-jakarta-banyak-yang-belum-dapat-bansos

Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke