Jika tidak berinovasi, ratusan UMKM di Tangsel bakal gulung tikar.
Ketua Komunitas UMKM Tangsel Berkibar, Tasrudin mengatakan, setidaknya ada 700 dari 1.500 UMKM yang terancam gulung tikar jika pandemi Covid-19 tidak segera berakhir.
"Kalau catatan saya itu ada 1.500 UMKM, yang mengalami dampak itu ada 700. Mereka masih berdagang, tapi jika covid-19 ini terus berlanjut kemungkinan besar akan gulung tikar," kata Tasrudin saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Menurut Tasrudin, sekitar 700 UMKM mengeluhkan pendapatan selama pandemi covid-19.
Mereka yang didominasi pemilik rumah makan mengeluhkan penghasilan merosot hampir 100 persen.
"Mereka mengeluhkan seperti misalnya selama tidak ada Corona itu pemasukan Rp 100.000, saat ini Rp 10.000 saja tidak. Itu yang dirasakan pada UMKM curah, seperti rumah makan dan katering," ucapnya.
Namum, kondisi berbeda dirasakan UMKM makanan dalam kemasan yang justru mengalami kenaikan pendapatan.
Tasrudin yang menjalani usaha Pempek dalam kemasan mendapatkan kenaikan keuntungan hingga 50 persen di tengah situasi saat ini.
"Jika non curah itu malah banyak yang beli. Pembeli tinggal tunggu di rumah kemudian diantar. Seperti saya kan dagang pempek itu omset naik sampai hampir 50 persen," katanya.
Tasrudin berharap kepada para anggota lainnya untuk berinovasi di tengah pandemi covid-19.
"Iya satu-satunya masukan mereka harus berinovasi kira-kira produk apa dalam situasi seperti saat ini," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/28/17200261/sekitar-700-umkm-di-tangsel-terancam-bangkrut-jika-pandemi-covid-19-tak