Salin Artikel

Bermasalah Soal Bansos di Kota Bekasi? Kirim Pesan Lewat WhatsApp ke Nomor Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi membuka layanan pengaduan masyarakat terkait bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Kepala Bagian Humas Pemkot Bekasi, Sayekti Rubiah mengatakan, layanan pengaduan bantuan ini diharapkan dapat memudahkan akses masyarakat agar bisa menyampaikan pengaduan ataupun permasalahan terkait bansos Covid-19.

“Ini dikhususkan persoalan bansos dari Pemkot Bekasi, tapi jika ada masalah diluar itu juga bisa diadukan saja,” kata Sayekti, dikutip dari Wartakotalive.com.

Sayekti menambahkan, jika masyarakat menemukan masalah terkait bansos Covid-19, bisa mengirimkan pesan melalui WhatsApp (WA) ke nomor aduan sesuai wilayah kecamatannya.

Caranya dengan mencantumkan nama, KTP, alamat lengkap dan isi aduannya.

“Silakan mengirimkan pesan aduan jika menemukan masalah terkait bansos Pemkot Bekasi. Contoh, salah sasaran atau penyelewengan pungli, nama, KTP alamat, dan aduan,” jelas Sayekti.

Ada enam nomor layanan pengaduan masyarakat terkait bantuan sosial warga terdampak Covid-19 melalui kanal hotline WhatsApp.

Berikut nomor layanan untuk 12 Kecamatan:

1. Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan Medan Satria: 081380027972

2. Kecamatan Bekasi Selatan dan Kecamatan Bekasi Barat : 081380027973

3. Kecamatan Bekasi Timur dan Kecamatan Rawalumbu: 081380027974

4. Kecamatan Bantargebang dan Kecamatan Mustikajaya : 081380027975

5. Pondokgede dan Kecamatan Pondokmelati : 081380027976

6. Kecamatan Jatiasih dan Kecamatan
Jatisampurna : 081380027977

Sebanyak 378.497 kepala keluarga di Kota Bekasi bakal menerima bantuan pada bulan Mei 2020 ini.

Jumlah itu setara dengan 52 persen dari total keseluruhan KK di Kota Bekasi yakni sebanyak 718.000.

Total jumlah KK di Kota Bekasi ada sebanyak 718.000, jika 52 persennya berarti ada sebanyak 378.497 KK penerima bansos beruapa sembako.

Bantuan sosial itu diberikan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Sosial, Presiden, Provinsi Jawa Barat, maupun Pemerintah Kota Bekasi.

Pendistribusian dilakukan door to door, baik melalui kantor pos maupun RT dan RW.

Untuk bansos dari Pemkot Bekasi sebanyak 75.000 KK, nilainya juga tak lebih dari Rp 150.000. Data penerimanya diluar dari DTKS maupun penerima bansos presiden.

Sejauh ini, Pemkot Bekasi telah menyalurkan bantuan kepada 150 KK pada bulan April atau pada saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ketua Tim Terpadu Pengendalian Bansos Covid-19 Kota Bekasi, Taufik Hidayat menjelaskan rincian penerima bansos di Kota Bekasi terdiri dari 106.137 KK dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) itu diberikan dari Kementerian Sosial dan Pemprov Jawa Barat.

“Provinsi Jabar bansos 27.847 KK dari DTKS,” ucapnya.

Kemudian 197.360 KK Non DTKS, bantuan ini dari Presiden Jokowi, dan 75.000 KK bantuan dari Pemerintah Kota Bekasi.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Punya Masalah Soal Bansos Covid-19, Warga Kota Bekasi bisa Kirim Pesan WA ke 12 Nomor HP Kecamatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/12/12112121/bermasalah-soal-bansos-di-kota-bekasi-kirim-pesan-lewat-whatsapp-ke-nomor

Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke