[UPDATE] Covid-19 13 Mei di Depok: Kematian Pasien Positif Stagnan, tapi Kematian Suspect Naik Terus

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan perkembangan terkini kasus Covid-19 pada Rabu (13/5/2020).

Tercatat tambahan dua kasus positif, sehingga kini total sudah 365 warga Depok yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Belum tercatat pertambahan angka kesembuhan dan kematian akibat Covid-19 di Depok, yakni tetap 66 pasien sembuh dan 21 korban.

Akan tetapi, jumlah kasus kematian pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect kembali bertambah, kali ini tiga korban pada Rabu.

Itu artinya, sejak 18 Maret 2020, total sudah 65 suspect Covid-19 di Depok wafat dan belum kunjung dikonfirmasi positif atau negatif oleh Kementerian Kesehatan RI.

Pada kategori PDP aktif, terjadi penurunan dari 710 pasien pada Selasa, menjadi 692 PDP aktif di Depok saat ini.

Penurunan juga tercatat pada kategori orang dalam pemantauan (ODP). Dari 1.565 ODP aktif di Depok pada Selasa, kini jumlahnya jadi 1.525.

Sementara itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Depok juga kembali turun, kali ini dengan selisih 31 orang, dari 896 OTG aktif pada Selasa menjadi 865 OTG pada Rabu.

Untuk diketahui, data terkini kasus Covid-19 di Depok dapat diakses secara umum melalui laman ccc-19.depok.go.id.

Dalam situs itu, publik dapat mengakses secara detail kasus Covid-19 per kelurahan di Depok.

Data kasus akan diperbarui setiap hari oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok.

Terkait kasus Covid-19, warga Depok dapat menghubungi call center nomor darurat di nomor 112 dan 119.

Untuk pertanyaan umum, warga Depok bisa menelepon nomor 08111232222.

Pemerintah Kota Depok telah menetapkan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang untuk kali kedua terhitung mulai hari ini, Rabu (13/5/2020) hingga Selasa (26/5/2020) dengan harapan sanggup menekan laju penularan Covid-19 di Depok.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.