JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah bayi laki-laki yang dijadikan bahan "prank" dengan dimasukkan ke dalam kotak sepatu oleh orang tidak dikenal pada Jumat (15/5/2020) malam, diduga korban aborsi.
Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan bahwa jenazah tersebut diduga korban aborsi karena saat ditemukan masih berupa janin atau bayi yang baru saja dilahirkan.
"Ya patut diduga itu korban aborsi karena itu masih janin," kata Steven kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Adapun berdasarkan keterangan saksi berinisial FL yang jadi korban, pelaku berjumlah dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Steven menambahkan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku "prank" tersebut.
Polisi juga masih menunggu hasil otopsi jenazah bayi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Semua masih dalam penyelidikan kami untuk menemukan pelakunya. Menurut keterangan saksi bahwa pelaku atau orang yang memberikan kotak berisi mayat bayi itu dua orang," ujar Steven.
Sebelumnya diberitakan, pada Jumat lalu sekitar pukul 22.45 WIB, FL yang sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur, dihampiri pengendara sepeda motor lainnya yang berboncengan.
Kemudian, FL diberikan kotak sepatu oleh pengendara sepeda motor tersebut. FL pun menerima kotak sepatu tersebut dan membawanya pulang.
Di dalam perjalanan pulang, FL menciuk bau busuk dari dalam kotak sepatu tersebut. Ketika dibuka, ternyata isinya jenazah bayi laki-laki.
FL langsung melaporkan hal tersebut ke orangtuanya dan diteruskan ke Polsek Cipayung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/19/10461461/mayat-bayi-dalam-kotak-sepatu-yang-dijadikan-prank-di-cipayung-diduga