Salin Artikel

Kilas Balik PSBB Depok pada April 2020: Diwarnai Lonjakan dan Sengkarut Bantuan Sosial

Sebagai gantinya, Pemprov Jawa Barat bakal melanjutkannya dengan PSBB proporsional level 3 atau kategori cukup berat di Depok.

Berbagai wilayah dengan kasus positif Covid-19 kurang dari dua bakal dilonggarkan pembatasannya sebagai upaya transisi menuju new normal.

Kegiatan umum seperti ibadah di rumah ibadah, makan di restoran, dan pergi ke pusat perbelanjaan akan diperbolehkan dengan syarat harus patuh protokol kesehatan.

Lantas, bagaimana tren kasus Covid-19 di Depok selama PSBB yang dimulai sejak 15 April 2020?

Ini kilas baliknya pada bulan April:

15 April: Hari pertama PSBB

Pada hari pertama PSBB Depok, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambangi kota belimbing dan meresmikan distribusi bantuan sosial dari Pemprov Jawa Barat.

Bantuan sosial dari Pemkot Depok juga dicairkan.

Saat itu, Depok mengawali PSBB dengan 113 pasien positif Covid-19.

Sebanyak 11 pasien sudah lebih dulu dinyatakan sembuh, sedangkan 15 lainnya meninggal dunia.

Di samping itu, 39 warga Depok sudah meninggal dunia sebagai suspect, diduga terjangkit Covid-19 tanpa terkonfirmasi.

20 April: Volume kendaraan malah melejit

Pemerintah Kota Depok mencatat, pengguna jalan raya yang sempat menurun jumlahnya pada lima hari pertama, kembali melejit pada 20 April 2020.

Meningkatnya volume kendaraan ditengarai hasil migrasi kaum pekerja yang tak lagi menggunakan kereta rel listrik (KRL) karena stasiun dan kereta berjubel penumpang.

22 April: Rekor pertama lonjakan kasus Covid-19 dalam sehari

Depok mencatat lonjakan terbesar pertama kasus positif Covid-19 dalam sehari, 24 kasus baru sekaligus.

Di saat yang sama, Wali Kota Depok Mohammad Idris menerbitkan surat edaran berisi pedoman penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri selama PSBB di Depok.

Ibadah berjemaah di masjid dilarang.

Sejak 22 April, grafik kasus Covid-19 di Depok terus meningkat.

24 April: Angka kesembuhan lampaui kematian

Pada 24 April 2020, untuk pertama kalinya jumlah pasien positif Covid-19 di Depok yang sembuh lebih banyak dibandingkan yang meninggal dunia, yakni 22 berbanding 18.

Meski demikian, angka kematian suspect masih lebih tinggi kala itu, yakni 45 korban tanpa konfirmasi.

Selain itu, virus corona telah menjangkiti 80 persen wilayah Depok, yakni 53 dari 63 kelurahan.

27 April: Sengkarut distribusi bantuan sosial

Selama PSBB, warga harus berdiam di tempat tinggal.

Pemerintah bertanggung jawab menambal nafkah harian mereka, khususnya kalangan miskin dan rentan miskin yang tak bisa beraktivitas normal di luar.

Akan tetapi, bantuan sosial (bansos) yang dijanjikan pemerintah mengalami kendala.

Sengkarut distribusi bansos sempat merebak pada pekan pertama PSBB.

Sebagian besar warga yang merasa telah mengirimkan data diri sebagai penerima bansos, tak kebagian.

Masih ada lebih dari 200.000 kepala keluarga (KK) yang terdaftar sebagai penerima bansos, tetapi belum memperoleh haknya jelang berakhirnya PSBB tahap I.

28 April: Jumlah kasus baru terendah

Enam hari setelah mengalami lonjakan, Depok mencatat temuan kasus positif Covid-19 paling rendah, yakni hanya satu kasus baru jelang PSBB tahap II.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Depok juga mengklaim pertambahan harian rata-rata jumlah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) merosot selama dua pekan PSBB.

Pada kategori OTG, penurunan cukup drastis, yakni dari 48-49 sehari sebelum PSBB menjadi 22-23 OTG baru per hari selama PSBB tahap I.

Pun pada kategori ODP, penurunan cukup drastis, yakni dari 83-84 orang sehari sebelum PSBB menjadi hanya 26-27 kasus ODP baru setiap harinya saat PSBB tahap I.

Namun, jumlah kasus baru PDP per harinya hanya berkurang satu sampai dua orang dibandingkan sebelum PSBB diberlakukan.

30 April: Rekor lonjakan kedua

Selang dua hari sejak mencatat jumlah kasus baru terendah selama PSBB, Depok kembali mengalami lonjakan, yakni 23 kasus positif Covid-19 dalam sehari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/04/07312231/kilas-balik-psbb-depok-pada-april-2020-diwarnai-lonjakan-dan-sengkarut

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke